![]() |
IST |
JAKARTA - Koordinator kerohanian agama Islam
narapidana lembaga pemasyarakatan (lapas) se-Nusakambangan, K.H. Hasan Makarim
sudah berada di pulau penjara itu. Pelaksanaan eksekusi mati 14 terpidana
tinggal menunggu waktu.
Jaksa Agung HM Prasetyo mengatakan sebanyak 14 terpidana mati
yang akan dieksekusi sudah diisolasi di
Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. "Sudah diisolasi,"
ujar Prasetyo di Kejagung, Rabu (27/7/2016).
Jaksa Agung meminta
pihak-pihak terkiat bisa membantu meski
mungkin masih belum sepenuhnya sepaham dengan Kejaksaan selaku eksekutor.
"Apa yang kita lakukan (eksekusi-red) betul-betul untuk kepentingan bangsa
ini," katanya.
Ia menyatakan saat ini tengah mempersiapkan tahap akhir
karena pihak keluarga terpidana sebelumnya sudah dikumpulkan, bahkan kedubes
pun sudah diberi tahu. "Semua sudah pada posisi masing-masing, baik itu
petugas keamanan dari kepolisian maupun keluarga sudah diberi tahu,"
katanya.
Jaksa Agung menyatakan sudah mendapatkan informasi dari
menteri luar negeri (menlu) beberapa hari lalu bahwa kedutaan besar yang
warganya akan dieksekusi mati Jilid III sudah diberi notifikasi. "Saya
harap semua pihak bisa memahami ini, termasuk pengacara masing-masing
terpidana," katanya.
Dipanggil Mendadak
Sementara itu Koordinator kerohanian agama Islam narapidana
lembaga pemasyarakatan (lapas) se-Nusakambangan, K.H. Hasan Makarim, dipanggil
mendadak ke pulau tersebut.
Pantauan di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Jawa Tengah, Rabu
(27/7/2016) malam Hasan Makarim tampak mengendarai mobilnya dan parkir di
halaman Stasiun Pandu PT Pelabuhan Indonesia III Cabang Tanjung Intan yang
letaknya bersebelahan dengan tempat penyeberangan khusus Pulau Nusakambangan
sekitar pukul 18.50 WIB.
Setelah turun dari mobil, rohaniwan itu tampak terburu-buru
menuju Dermaga Wijayapura.
Saat ditemui wartawan, Hasan mengaku dipanggil mendadak oleh
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Jawa
Tengah untuk datang ke Lembaga Pemasyarakatan Batu, Pulau Nusakambangan.
"Saya mendadak dipanggil Kakanwil ke atas (Nusakambangan, red.),"
ujarnya.
Ketika ditanya apakah Kakanwil Kemenkumham Jateng telah
berada di Nusakambangan, dia mengaku tidak tahu. Dia juga belum mengetahui
maksud dan tujuan pemanggilan mendadak tersebut.
Setelah menjawab beberapa pertanyaan wartawan, Hasan Makarim
berlari kecil menuju Dermaga Wijayapura.
Sebelumnya, Hasan Makarim mengaku belum menerima permintaan
untuk mendampingi terpidana mati beragama Islam yang akan segera dieksekusi.
Sebanyak 14 terpidana mati kasus narkoba dikabarkan telah
menempati ruang isolasi di Lapas Batu, Pulau Nusakambangan, sejak Senin (25/7/2016),
pukul 22.00 WIB, guna menunggu hari "H" pelaksanaan eksekusi hukuman
mati Akan tetapi, hingga saat ini Kejaksaan Agung belum merilis secara resmi
nama-nama terpidana mati kasus narkoba yang akan dieksekusi dan kapan eksekusi
itu akan dilaksanakan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, terpidana mati yang
telah ditempatkan di ruang isolasi Lapas Batu, antara lain Freddy Budiman
(warga negara Indonesia), Merri Utami (Indonesia), Zulfiqar Ali (Pakistan),
Gurdip Singh (India), dan Onkonkwo Nonso Kingsley (Nigeria).[Harian Terbit]