-->








Kejar Target Pangan, Dandim 0104/Atim Gelar Tanam Padi Serentak

29 Juli, 2016, 16.43 WIB Last Updated 2016-07-29T09:44:04Z
KUALA SIMPANG - Dalam rangka "Gerakan Percepatan Tanam dan Mengejar Target Luas Tambah Tanam", Komandan Kodim 0104/Aceh Timur Letnan Kolonel Infanteri (Letkol Inf) Amril Haris Isya Siregar, S.E, bersama sejumlah masyarakat khususnya petani beserta sejumlah pejabat kedinasan pertanian melaksanakan penanaman padi serentak di 11 kecamatan Wilayah Kodim 0104/Atim. Dalam kesempatan pagi itu, kegiatan dilaksanakan di Desa Sekrak, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, Jum'at (29/7/2016).

Acara yang dihadiri oleh Perwira Penghubung Aceh Tamiang (Pabung Atam) Mayor Inf. Aidul Yani, juga diramaikan oleh Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Drh. Yusbar, Kepala Bappeluh Atam Sapuan, S.P, Ketua KTNA Atam Hendra, Camat Karang Baru Husaini, S.H, Komandan Koramil (Danramil) 02/Krb Kapten Inf. Lumban Raja dan Kapolsek Karang Baru IPTU Alfian Lubis. Turut hadir seluruh Geuchik Desa yang berada di seputar Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang.

Dalam sambutannya kepada seluruh petani yang ikut hadir pagi itu, Dandim mengupas sekilas tentang hasil rapat yang beliau ikuti bersama Kementerian Pertanian (Kementan) di Banda Aceh beberapa hari yang lalu. Berdasarkan paparan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh kala itu, dari 16.884 Ha sawah yang berada khususnya di Kabupaten Atam, luas tanamnya sampai saat ini masih nol.

Sementara fakta di lapangan yang kita lihat, banyak sawah yang sudah dihijaui oleh hamparan padi di seputaran Kabupaten Atam. Ketidaksinkronan data ini disebabkan karena miss koordinasi antara Distan Kabupaten dengan BPS tentang luas dan target tanam yang sudah dikerjakan petani.

“Ini menjadi masalah utama, karena data hasil yang diinput oleh BPS Provinsi Aceh berdasarkan laporan yang diterima dari BPS daerah. Untuk itu Dandim mengajak agar kedua Instansi daerah saling koordinasi dan selalu update data, sehingga apa yang sudah di upayakan oleh petani dalam bercocok tanam tidak sia-sia,” pinta Dandim.

Dandim juga mengajak seluruh petani yang selama ini memilih untuk menjual hasil panennya ke tengkulak, agar menjual hasil panennya ke Bulog, sehingga stock beras di Bulog tercukupi. Dalam ajakannya, Dandim memberikan pencerahan kepada petani bahwa Bulog adalah sebuah badan negara untuk mengatasi krisis pangan yang sewaktu-waktu bisa terjadi.

"Kita tidak tahu tengkulak menjual beras kemana, bisa saja di exspor ke negara lain. Jika semua hasil panen dijual kepada tengkulak, seluruh rakyat Indonesia akan mengalami krisis pangan dan kelaparan. Bulog sebagai Badan Logistik tidak akan mampu mengatasi karena stock beras di Bulog tidak mencukupi kebutuhan seluruh rakyat Indonesia,” ujar Dandim.

Persaingan harga mungkin menjadi salah satu pemicu petani lebih cenderung menjual hasilnya ke tengkulak. Selisih harga sekitar 800 rupiah per kilo lebih murah dari tengkulak, membuat Bulog susah mendapat stock beras dari petani.

Namun tanpa disadari oleh mayoritas petani, kesejahteraan dan kelayakan hidup orang banyak bergantung ditangannya. Tanpa petani, kita tidak bisa menikmati nasi yang kita makan. Dibalik itu, apa yang sudah diterima oleh petani dari pemerintah, mulai dari bantuan bibit, pupuk, irigasi dan Alat Mesin Tani (Alsintan) guna mendukung kelancaran dalam pertumbuhan pangan dan ekonomi negara ini.

“Hendaknya menjadi timbal-balik agar petani dapat mencukupi kebutuhan stock beras Bulog sebagai Badan Logistik Negara yang berperan aktif dalam kesejahteraan dan kebutuhan pangan masyarakat banyak. Oleh karena itu, juallah hasil panen ke BULOG agar kebutuhan masyarakat Indonesia selalu tercukupi,” ajak Dandim.

Acara ditutup dengan tanam padi bersama. Dandim yang didampingi Ny. Mira Haris Isya Siregar dan beberapa kepala dinas yang hadir langsung turun kesawah untuk tanam padi secara simbolis. Bibit padi yang sudah disiapkan oleh Mantri Tani segera ditancapkan di lahan yang sudah siap tanam itu.[Rls]
Komentar

Tampilkan

Terkini