-->








Ketua IPPELMAS Medan : Ternyata Anggota DPR Aceh Masih Buta dan Tuli

25 Juli, 2016, 22.51 WIB Last Updated 2016-07-25T15:51:58Z
Desa Langi Kecamatan Alafan Simeulue (IST)
MEDAN – Kritik pedas dan cibiran rakyat Aceh tertuju kepada Anggota DPR Aceh yang berencana akan melakukan kunjungan kerja ke empat benua di lima negara. Komisi I ke Amerika Serikat, Komisi II ke Australia, Komisi III ke Swiss Komisi IV ke Maroko dan Komisi VII ke Spanyol.

Kunjungan kerja (Kunker) anggota DPR Aceh ditengarai mengalokasikan dana hingga 3 miliar rupiah. Jumlah yang sangat fantastis untuk perjalanan dinas lima komisi DPRA.

Mahasiswa menjadi geram, berbagai ormas, LSM dan OKP juga geram dengan perilaku anggota DPR Aceh yang terkesan menghambur-hamburkan uang rakyat dibungkus dengan kegiatan yang tidak ada manfaat dan faedahnya secara langsung untuk rakyat Aceh.

“Rupanya anggota DPR Aceh buta dan tuli. Tidak bisa merespon kondisi Aceh yang masuk sebagai daerah termiskin kedua di Pulau Sumatera. Kok bisa-bisanya mereka menghianati amanah sebagai wakil rakyat,” demikian sindir pedas Ali Sahniur, S. Pd, selaku Ketua IPPELMAS Medan kepada LintasAtjeh.com, Senin (25/7/2016).

Kata dia, cobalah tengok di daerah kami Simeulue. Masyarakatnya masih terisolir, susah transportasi dan implikasinya pembangunan tidak merata, pendidikan tertinggal, pengangguran makin bertambah bahkan hampir setiap hari ada warga Simeulue harus berjuang merantau keluar daerah untuk mendapatkan pekerjaan.

“Silahkan Pimpinan dan Anggota DPR Aceh berdalih kunker tersebut sudah terjadwal, tapi apakah harus dilaksanakan ketika rakyat masih butuh perhatian. Janganlah memanfaatkan situasi dan mengambil kesempatan selagi menjadi anggota dewan. Buka mata dan telinga lebar-lebar, kalian dipilih rakyat untuk memperjuangkan kepentingan publik dan aspirasi rakyat bukan malah berupaya mengeruk uang negara,” sentilnya lagi.

Selaku Ketua IPPELMAS Medan, sangat mengapresiasi rekan-rekan mahasiswa, ormas, LSM, OKP dan masyarakat Aceh yang sudah menjadi corong terdepan sebagai kontrol perilaku anggota dewan yang tidak peka ini.

“Sekali lagi, lebih baik kunker saja ke Simeulue biar tahu rasanya mabuk laut. Biar tahu penderitaan rakyat yang selama ini terisolir dari segala aspek dan luput dari bidikan anggota DPRA yang sudah terlanjur buta dan tuli,” pungkas Ali Sahniur.[Ar]

Komentar

Tampilkan

Terkini