-->








Puluhan Gajah Mengamuk di Aceh Utara

31 Juli, 2016, 04.00 WIB Last Updated 2016-07-30T21:00:37Z

ACEH UTARA - Belasan hektare areal perkebunan warga di Paket 14 Dusun Alue Buloh dan Abong-Abong porak-poranda dirusak puluhan gajah liar. Selama hampir satu bulan ini, puluhan gajah liar yang rata-rata didominasi gajah betina masih menguasai dua dusun di Kecamatan Cot Girek, Kabupaten Aceh Utara tersebut.

Demi mencegah kerugian yang panjang, pemilik kebun berupaya menghalau gajah-gajah itu dengan cara menembakkan meriam tangan. “Poe Meurah” dalam sebutan budaya Aceh kerap sekali menunjukkan dirinya kepada warga pada sore hari menjelang petang.

Gajah-gajah ini pecah menjadi beberapa kelompok, dan kemudian bersatu kembali disatu titik yang sama pada sore harinya. Warga menduga, ada salah satu gajah yang terluka tembak dibagian perut akibat ulah oknum pemburu rusa. Sehingga satwa liar yang dilindungi itupun hingga kini masih bertahan dikawasan itu.

“Gajahnya masih bermain disekitar ini, sesekali mereka bergerak ke Abong-Abong dan kemudian kembali lagi ke Alue Buloh dan Paket 14. Kami butuh bantuannya dari pihak Conservation Response Unit (CRU) Cot Girek yang menanggulangi gangguan gajah liar dengan menggunakan gajah jinak,” ujar Mustafa (39), petani setempat, Sabtu (30/7/2016).

Tak hanya kebun, beberapa gubuk yang dibuat semi rumah turut diamuk gajah dengan cara digulingkan hingga roboh. Salah satu pemilik kebun bahkan ada yang terpaksa menjual kebun sekaligus rumahnya karena khawatir dengan ancaman gajah-gajah tersebut yang ukurannya hampir sepadan dengan truck.

“Ya gajah-gajah itu masih main dikawasan Abong-Abong, isi kebun berupa tanaman sawit banyak yang rusak. Warga ada yang takut pergi ke kebun, kabarnya ada gajah yang terluka sehingga mereka masih bertahan disini,” ujar Sekretaris Desa Cot Girek, Samsul.

Untuk mendeteksi gajah yang terluka, sejumlah warga sempat menelusuri setiap titik dalam rimba hutan. Justeru yang dijumpai hanya puluhan gajah liar dalam kondisi sehat yang sedang menghabiskan waktunya menikmati isi kebun warga. Diyakini, gajah yang terluka itu bertahan dikawasan yang berdekatan dengan areal sungai.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh, Genman S Hasibuan mengatakan, Tim CRU Cot Girek masih terus berupaya guna mencegah mitigasi konflik antara manusia dengan gajah liar. Menurut dia, gajah-gajah itu merusak tanaman karena yang ditanam merupakan makanan khas si gajah tersebut.

Meski demikian, ia mengajak warga untuk saling bekerjasama dengan CRU untuk menghalau gangguan para gajah itu. Sementara itu warga sangat berharap agar camp CRU gajah jinak segera dipindahkan lokasinya ke kawasan yang dinilai kerap diganggu gajah.[CS]
Komentar

Tampilkan

Terkini