-->








Bela Ahok Soal Surah Al Maidah, Nusron Coreng Citra Golkar

18 Oktober, 2016, 11.05 WIB Last Updated 2016-10-19T13:42:47Z
IST
JAKARTA - Politikus Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia terang-terangan menolak partainya menjadi pengusung bakal calon Petahana Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) dalam Pilgub DKI tahun 2017. Dia tambah geram usai PDI Perjuangan turut pula mengusung Ahok. Sebab, dia menilai, usai PDI Perjuangan bergabung, peran Golkar seakan 'dikecilkan' karena Ahok dianggapnya terlalu dekat dengan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu.

"Setelah Ahok diusung oleh PDIP, Golkar sangat terlihat 'dikecilkan' makna dan posisinya secara politik," kata Doli melalui keterangan tertulisnya, Selasa (18/10).

Doli menambahkan, saat Ahok tersandung polemik mengutip Surah Al Maidah justru tak terlihat adanya kader PDIP yang membelanya. Justru, Nusron Wahid yang Politikus Golkar yang sering membantu, bahkan pasang badan ke Ahok.

"Pengurus/kader PDIP 'sepi' dari pembelaan terhadap Ahok," katanya.

Doli yang tergabung dalam barisan Tokoh Muda Golkar ini mengatakan, setelah Nusron Wahid melakukan pembelaaan ke Ahok dapat mencoreng citra Partai Golkar. Dia menilai, saat ini, Partai Beringin dirusak oleh sikap Nusron Wahid yang terus-terusan membela mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

"Antipati terhadap Ahok yang sudah meluas secara nasional, saat ini diiringi pula dengan Antipati terhadap Nusron. Nusron dan Golkar sekarang diposisikan sebagai kelompok yang berusaha 'membenarkan' kesalahan yang telah dilakukan Ahok," ujarnya.

Selain itu, Doli menyebut merasa aneh dengan pembelaan Nusron Wahid yang terus dilakukannya terhadap Ahok. Padahal, Ahok sendiri sudah mengaku salah dan meminta maaf ke umat muslim atas sikapnya yang mengutip Surah Al Maidah tersebut.

"Ahoknya saja sudah mengakui kesalahan dan meminta maaf, tapi Nusron dan Golkar tetap 'ngotot' dan memaksakan seolah tidak ada yang salah," katanya.

Apabila hal ini terus terjadi, Doli meyakini nantinya Partai Golkar akan terus-terusan mendapat citra buruk oleh masyarakat karena menjadi pengusung Ahok dan atas sikap Nusron Wahid tersebut.

"Kalau mayoritas masyarakat sudah menolak Ahok, lantas untuk apalagi dasar Golkar tetap mempertahankan Ahok?" tukasnya. [Merdeka]
Komentar

Tampilkan

Terkini