LANGSA - Kurangnya kepedulian Pemerintah
Kota (Pemko) Langsa dalam penyelenggaraan Acara peringatan hari Sumpah Pemuda
ke 88 tahun yang diselenggarakan dilapangan merdeka Kota Langsa tercermin dari
tidak adanya ucapan selamat yang berbentuk spanduk, baliho atau papan bunga.
Penyelenggaraan acara ini juga tidak
semeriah tahun-tahun sebelumnya dan terkesan terjadi pembiaran oleh pihak
pemerintah Kota Langsa. Hal tersebut disampaikan Sayed Zahirsyah, Direktur Eksekutif
Gadjah Puteh kepala LintasAtjeh.com, Jumat (28/10/2016).
Menurur Sayed Zahirsyah yang akrab
disapa waled, dalam acara memperingati hari sumpah pemuda tahun ini juga timbul
keanehan yang jelas terlihat dengan tidak adanya ucapan selamat atau papan
bunga dari instansi vertikal yang ada di Kota Langsa. Sedangkan peringatan ini
merupakan momentum nasional yang harus diperingati setiap tahun secara serentak
diseluruh nusantara.
”Mengapa jika ada acara lainnya papan bunga
ucapan selamat penuh dipinggir jalan dan baliho serta spanduk bertebaran disetiap
sudut, tetapi mengapa dalam acara ini tidak ada, apakah ini merupakan bentuk cerminan
untuk melupakan sejarah?” tanyanya.
Kurangnya kepedulian dari Dinas
Pemuda,Olahraga, Kebudayaan dan pariwisata Kota Langsa yang merupakan instansi
terkait tergambar dengan tidak adanya perhatian dalam memperingati acara tersebut
juga menjadi sorotan Gadjah puteh.
"Kita menyayangkan dan prihatin
atas sikap tidak adanya kepedulian yang ditunjukkan oleh dinas-dinas maupun
dari DPRK Kota Langsa." katanya.
"Seyogyanya Pemko Langsa dan
instansi vertical memberikan perhatian khusus dalam acara ini, karena sumpah yang
diikrarkan sebagai bentuk integritas dan persatuan pemuda diseluruh nusantara
pada tahun 1928 yang lalu, bukan diabaikan begini." himbaunya.
"Kami mengingatkan jangan
pernah mengabaikan pemuda jika ingin membangun Langsa yang maju. ingatlah
amanat Bung karno yang mengatakan bahwa, berikan aku 10 pemuda, maka akan ku
guncang dunia." pungkas Waled.[Sm]