-->

Pilkades Unik, Suami Berlaga dengan Istri

11 Oktober, 2016, 20.54 WIB Last Updated 2016-10-11T13:54:49Z

Pasutri nyalon pada Pilkades di Desa Kebun Jati (IST)
KOMERING ULU - Istri melawan suami, atau sebaliknya suami melawan istri, biasanya terjadi di kehidupan rumah tangga.

Bagaimana dengan urusan politik? Itu bisa juga terjadi. Itu terbukti di Desa Kebun Jati Kecamatan Semidang Aji Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), dalam perheletan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak yang digelar hari ini, Senin (10/10/2016).

Ya, pelaksanaan Pilkades di Desa tersebut tergolong unik. Dimana sepasang suami istri "bertarung" dalam pesta demokrasi lokal. Adalah A Haris dan Martini, sepasang suami istri yang maju sebagai kandidat Kades  Kebun Jati.

Itu terjadi lantaran tidak ada calon lain yang mencalonkan diri sebagai Kades. Agar pilkades sah dengan syarat minimal ada dua calon, ya mereka maju. Martini sebagai incumbent, dan suaminya A. Haris ‘didaulat’ sebagai penantang.

“Entahlah, mungkin tak ada yang berani maju. Padahal, waktu kades (Martini,red) mengundurkan diri, dia sempat mengajak warga lain siapa yang mau maju,” ulas Marasbi, Pjs Kades Kebun Jati, kepada RmolSumsel Senin petang.

Namun memang menurut dia, wajar jika incumbent dalam hal ini Kades Martini tidak mempunyai calon lain yang berani melawannya. Ini dikarenakan, di masa periode kepemimpinannya sebelumnya, Martini dipandang bagus dan diterima masyarakat. Dia juga tidak punya musuh, dan dalam bermasyarakat tidak berubah, baik semasa jadi kades ataupun saat dirinya mengundurkan diri.

“Jadi saya rasa masyarakat juga sadar, untuk apa maju karena tidak mungkin bisa mengalahkan Martini. Masyarakat (pemilih) juga sadar untuk apa pilih yang lain, karena bisa saja tidak sesuai dengan keinginan,” katanya.

Nah, karena tak ada yang berani maju itulah, akhirnya dipasang suami Martini yakni A. Haris sebagai lawannya, agar Pilkades sah.  “Kalau periode sebelumnya bisa calon tunggal, tapi sekarang sesuai aturan baru, tidak boleh. Harus ada lawan,” paparnya. 

Berdasarkan hasil penghitungan suara yang ditutup siang, disampaikan Marasbi, Martini berhasil unggul dari suaminya dengan meraup 358 suara dari total 536 mata pilih. Sementara suaminya, hanya mendapat 35 suara. Sedangkan yang blanko kosong, ada 15.

Sementara itu, dibincangi di kediamannya, Martini kelahiran 17 Agustus 1972 ini yang telah mempunyai tiga anak, mengaku biasa-biasa saja dalam menjalankan tugas sebagai kades selama ini. Hal tersebut ia tuturkan menjawab pertanyaan portal ini mengenai perihal kepemimpinannya yang dipandang bagus oleh masyarakat desa setempat.   

“Saya menjalankan tugas apa adanya, Mensejahterakan masyarakat apa adanya,” kata Martini yang mengaku bukan asli berasal dari desa Kebun Jati, melainkan berasal dari Desa Pusar Kecamatan Baturaja Barat.

Saat kecil pun ia mengaku tak terpikirkan bakal menjadi Kades, apalagi sampai dua periode seperti sekarang. Ditanya apakah pada periode ketiga nanti bakal nyalon lagi, Martini mengaku belum tahu dan belum terpikirkan.

“Yang jelas, saya akan meneruskan pembangunan desa ini dan mensejahterahkan masyarakat sini,” imbuhnya sembari mengaku telah banyak pembangunan  menggunakan dana desa yang ia bangun di desanya itu.[RMOL]
Komentar

Tampilkan

Terkini