-->

Ini Hasil Pertemuan Jokowi dengan Muhammadiyah, NU dan MUI

01 November, 2016, 18.38 WIB Last Updated 2016-11-01T19:27:30Z
JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, ikut dalam pertemuan Presiden Jokowi dengan Muhammadiyah, NU dan MUI. Ia menceritakan secara lengkap isi pertemuan di Istana Merdeka siang tadi, seperti apa jalannya pertemuan?

"Suasana pertemuan menurut saya layaknya pertemuan resmi, Pak Presiden menyampaikan pertama apa gerangan tujuan beliau mengundang para tokoh tersebut, dilanjutkan beberapa tokoh menyampaikan pandangannya. Dalam catatan saya setelah Pak Jokowi menyampaikan pendahuluan, dilanjutkan oleh Ketum MUI, kemudian Ketum NU, dan Ketum Muhammadiyah. Dan salah seorang Ketua PP Muhammadiyah, Pak Goodwill Zubir menyampaikan pesan beliau. Dilanjutkan Pak Presiden memberikan respons," kata Dahnil dalam siaran pers, Selasa (1/11/2016).

Dalam pertemuan itu hadir Ketua MUI Ma'ruf Amin, Ketum PBNU Said Aqil Siroj, dan Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Presiden Jokowi didampingi Menag Lukman Hakim Saifuddin, Menko Polhukam Wiranto, dan Mensesneg Pratikno.

"Singkatnya, semua tokoh agama menyampaikan bahwa proses hukum harus dilakukan dengan adil dan berkeadilan, bahkan Pak Haedar menyampaikan, sengketa publik bisa memperoleh titik moderat bila jalur hukum dilakukan dengan adil, dan kami fokus pada bagian itu. Namun Pak Haedar menyampaikan pesan penting juga agaknya Pak Presiden menularkan keteladanan kepada para kepala daerah seluruh Indonesia agar tidak asal ucap, dan tidak ceroboh dalam menggunakan kata-kata," kata Dahnil.

"Menjawab pernyataan para tokoh tersebut Pak Presiden menyatakan sebagai Presiden saya tidak akan melakukan intervensi apapun terhadap proses hukum, kalau tidak berjalan dengan baik baru saya turun tangan. Saya tidak melindungi Ahok, saya bertemu dengan Ahok dalam kaitan sebagai Presiden dan gubernur saja," imbuh Dahnil.

Dahnil kemudian menyampaikan dua hal kepada Presiden. Pertama adalah pertanyaan, kedua adalah saran. "Pertama, mengapa pagi ini yang tokoh-tokoh agama yang diundang pada pagi hari ini hanya dari Muhammadiyah, MUI dan NU?," kata Dahnil lagi.

"Kedua, publik kecewa, agaknya penting Pak Presiden menyatakan dengan tegas dan terang bahwa kita akan tindak secara hukum bila Ahok betul menistakan keberagaman dan Islam. Pidato seperti itu penting Pak Presiden sampaikan seperti seterang dan tegas bapak menyampaikan akan lawan pungli serupiah pun, agar umat tenang dan yakin, mereka butuh sikap terang dari bapak," ungkap Dahnil.

Setelah itu Presiden Jokowi pun menyampaikan sejumah pernyataan yang dikutip Dahnil.

"Penting hari ini kita membangun kultur ekonomi, politik, sosial dan budaya yang kuat untuk menjawab masalah kesenjangan antar wilayah, nah salah satunya ya melalui revolusi mental itu. Hari ini kita terlalu banyak memproduksi undangan-undang dan mohon maaf orientasinya proyek. Dikit-dikit hukum, dikit-dikit hukum, padahal nilai etika di atas hukum maka revolusi mental penting. Demikian ya, terimakasih," kutip Dahnil.

Akhirnya pertemuan ditutup Presiden Jokowi dengan diakhiri sesi foto. "Terus terang saya senang bisa menyampaikan pesan dan kritik langsung kepada Pak Joko Widodo, walau tidak dijawab dengan terang. Semoga Allah SWT selalu meridhoi dan melindungi bangsa ini," tutupnya.[Detik]
Komentar

Tampilkan

Terkini