-->

Menderita Broncophenemonia + GE, Syarqi Butuh Perhatian Pemerintah

20 November, 2016, 19.57 WIB Last Updated 2016-11-20T19:08:40Z
ACEH SINGKIL -  Syarqi, bocah malang yang masih berusia 1,5 bulan, warga perumahan BRR Gampong Pulo Sarok, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, sangat membutuhkan perhatian pemerintah serta uluran tangan para dermawan. 

Sudah dua pekan ini, anak dari pasangan Adi dan Lela mengalami infeksi  paru-paru akut (Broncophenemonia + GE) dan bocah malang inipun saat ini telah mendapatkan perawatan secara intensif di RSUD Kabupaten Aceh Singkil.

Sayangnya, dikarenakan keterbatasan fasilitas yang dimiliki pihak RSUD Aceh Singkil, menyebabkan bocah yang masih mungil tersebut saat ini masih saja mengalami kesusahan  untuk bernafas, sampai-sampai kondisi kaki sang bocah ini menjadi biru.

Saat ini, sang bocah masih terbaring lemas tak berdaya ditempat tidur yang dibelikan dari uang rakyat, sambil ditemani oleh sang ibu yang sudah dua pekan ini turut serta menemani si buah hatinya yang mendapat perawatan dari pihak rumah sakit.

"Kami sangat membutuhkan dukungan dan perhatian dari pemerintah maupun dari semua kalangan para dermawan, untuk dapat berkenan membantu biaya perobatan anak kami yang saat ini sedang mengalami infeksi paru-paru akut (Broncophenemonia + GE). Anak kami masih susah untuk bernafas sampai-sampai kakinya membiru," sebut Lela (38), Ibu kandung Syarqi kepada wartawan, Minggu (20/11/2016), sambil meneteskan air matanya.

Dijelaskannya, jika anaknya tersebut mengalami ganguan pernafasan sejak dua pekan terakhir ini. Setelah dibawa dan dirawat dirumah sakit RSUD Aceh Singkil, kondisi kesehatan anaknya sampai saat belum juga membaik. 

Bahkan,  pihak rumah sakit jauh-jauh hari sebelumnya sudah menyampaikan kepada mereka, jika pasien yang masih balia itu, harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin di Banda Aceh. Dikarenakan di RSUD tersebut, fasilitas yang dimiliki lebih lengkap jika dibandingkan di  Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Singkil.

"Saat ini kami tidak dapat berbuat apa-apa dan tidak tahu harus mengadu kemana lagi, mau tidak mau dan kami pun harus pasrah agar anak kami untuk sementara ini tetap dirawat di RSUD ini. Mudah-mudahan Allah SWT, memberikan kesembuhan buat anak saya," jelas dan harap Lela sambil meneteskan air mata.

Prihatin dengan kondisi sang bocah, Kabid Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Azma Syahputri didampingi rekan sekantor Masyitah beserta salah seorang pengurus Blood For Life Foundation (BFLF) Aceh Singkil Darwis, Minggu (20/11/2016) siang, menyambangi RSUD Aceh Singkil untuk menjenguk sang bocah.

"Insya Allah anak pasangan Lela dan Adi selepas Shalat Isya akan diberangkatkan ke RSU Zainal Abidin Banda Aceh untuk dilakukan penanganan yang lebih memadai," jelas Azma Syahputri kepada sejumlah wartawan.

Dalam kesempatan itu, Azma Syahputri menyebutkan pihaknya akan berupaya untuk memfasilitasi pasien. "Dananya dari Dinsos ada, tetapi dananya tidak serta merta bisa diambil dan itu memerlukan proses terlebih dahulu," paparnya usai menyerahkan uang tunai  sebesar 2.000.000 ( Dua juta rupiah ) kepada orang tua sang bocah.

"Karena ini sangat mendesak, mau tidak mau saya mengambil inisiatif untuk mendahulukan dana saya kepada keluarga pasien agar Syarqi dan keluarga dapat memanfaatkan dana tersebut untuk menutupi kebutuhan mereka selama mereka di Banda Aceh," kata Azma.[AS/JML]
Komentar

Tampilkan

Terkini