ACEH
TIMUR - Elemen Pemuda Aceh Timur, Sayyid Muhammad Chaidir
Almahdaly, meminta kepada para-para pemuda/i Aceh Timur dalam menyambut Pilkada
Serentak 2017, agar menghindari perilaku politik black campaign/negative
campaign di sosial media. Karena facebook merupakan sarang black campaign,
menyikapi hal itu sudah seharusnya kita mengedepankan azas persaudaraan, damai
dan santun. Meski hal ini sulit dibendung, namun perlu ada itikad baik dari
masing-masing awak untuk menahan diri.
Hal ini telah ditegaskan
oleh Bareskrim Polri terkait antisipasi adanya potensi penghasutan dan
penghinaan jelang pilkada serentak. Selain itu Komisi II DPR sudah mendorong
Bawaslu yang juga melarang adanya kampanye hitam di media sosial antar pasangan
calon kepala daerah dengan membuat aturan yang tepat dan ketat.
“Mereka mengatakan dalam
PKPU maupun rancangan peraturan Bawaslu, Komisi II DPR telah sepakat bahwa akun
sosmed yang digunakan resmi paslon harus resmi terdaftar. Mereka tidak bisa
menata sampai ke akun-akun yang liar. Artinya semua harus diawali dengan
prinsip menghindari, jika tidak ini akan menciderai nilai demokrasi,” ungkap Sayyid.
Selaku putra daerah,
inilah kewajiban kita pemuda untuk menetralisir politik hitam yang selama ini
merajalela di sosial media seperti facebook. Meski hal ini memang telah menjadi
semacam ‘budaya politik’ jelang Pilkada, akan tetapi itu merupakan sikap yang
murni menyalahi, dan semestinya tidak lagi terjadi untuk saat ini.
“Kita telah memasuki era
politik santun, era politik beretika. Merangkul siapapun yang berseberangan
arah politik, inilah fenomena yang salah, dan justru mereka (para pemuda)
terjebak dalam momentum sesaat ini, yang dihabiskan hanya untuk mendeskreditkan
pihak lain. Bukankah ini telah bertentangan dengan cerminan pemuda bangsa yang
progresif,” ujarnya lagi.
Sayyid menambahkan, sebuah
pembenaran yang harus sama-sama kita ketahui adalah pemuda yang berpolitik itu
tidak salah, akan tetapi ketika pemuda berpolitik dan melakukan cara-cara
negative campaign itulah sebuah kesalahan. Dan pemuda tidak seyogyanya melakukan
kesalahan yang demikian.
“Jadi, kepada semua
teman-teman yang terlibat dalam tim pemenangan, mari sama-sama kita cerdaskan
masyarakat dengan hal-hal positif, bukan justru mengkambinghitamkan para
kontestan politik lain yang itu jelas-jelas merugikan para pihak,” ajak Sayyid.
Selama ini dengan adanya
akun jejaring sosial tersebut, banyak pihak yang memanfaatkannya dengan tidak
benar. Ini tidak boleh terjadi lagi, karena telah mencoreng nilai-nilai
demokrasi Bangsa.
“Saya mengajak semua
elemen pemuda yang terlibat untuk mengesampingkan perilaku-perilaku demikian,
ini bukan suatu cara bagi kita untuk membangun tatanan kehidupan yang damai dan
tentram, akan tetapi ini murni pemecahbelahan persatuan kita. Dan pemuda
bukanlah disitu tempatnya, akan tetapi ia berada pada tempat yang lebih
kontributif dan solutif,” tutupnya.[Rls]