-->

Prodi Ilmu Politik Gelar Seminar Publik Pemilih Cerdas Jelang Pilkada

11 November, 2016, 20.42 WIB Last Updated 2016-11-11T13:42:47Z

BANDA ACEH - Program studi ilmu politik bekerjasama dengan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Banda Aceh menggelar seminar publik dengan tema: “Mahasiswa Cerdas Berdemokrasi: Peran Kampus dan Partisipasi Aktif pada Pilkada Aceh 2017”. Acara ini berlangsung di Aula FISIP Unsyiah, Jumat (11/11/2016).

Seminar publik ini menghadirkan dua orang pemateri yaitu, Komisioner KIP Kota Banda Aceh  (Aidil Azhary, SH), Wakil Dekan I FISIP Unsyiah yang sekaligus merupakan pengamat Pilkada Aceh (Dr. Effendi Hasan, MA). Acara ini dimoderatori oleh Radhi Darmansyah, MSc, selaku koordinator program studi ilmu politik FISIP Unsyiah.

Jalannya seminar publik diikuti peserta dengan sangat antusias dan cukup alot. Peserta yang hadir mencapai seratus lima puluh orang yang mewakili berbagai unsur, diantaranya Akademisi, mahasiswa, KIP Banda Aceh, Perwakilan Ormas, Komunitas dan masyarakat umum.

Ardiansyah, MA, selaku ketua pelaksana menyampaikan bahwa diadakannya seminar publik bertajuk mahasiswa cerdas berdemokrasi ini bertujuan untuk menghimbau dan menginformasikan pentingnya peran kampus dan pertisipasi mahasiswa dalam mewujudkan Pilkada yang berkualitas agar dapat melahirkan pemimpin yang sesuai dengan harapan masyarakat demi kemajuan Aceh di masa mendatang.

“Sikap dan  tingkah laku aktor politik yang selama ini cenderung mengabaikan aspirasi dan mengecewakan masyarakat membuat kepercayaan mahasiwa luntur terhadap para aktor politik beserta agenda-agenda politik yang dilaksanakan,” jelasnya.

Sementara itu, Aidil Azhary, SH, menyampaikan tentang informasi terkait tata pelaksanaan Pilkada serta aturan penyelenggaraannya, seperti menghimbau mahasiswa untuk melakukan pengecekan pemutakhiran data pemilih di website KPU. Dirinya juga menghimbau mahasiswa dalam menentukan pilihan politiknya harus memperhatikan visi misi serta program kerja yang dijanjikan oleh para kandidat.

“Mahasiswa harus cerdas dalam menentukan pilihan dan kampus juga harus bisa berperan aktif  dalam menyukseskan pilkada ini,” paparnya.

Sementara, Dr. Effendi Hasan, MA, dalam paparannya menjelaskan selama ini pelaksanaan pesta demokrasi di Aceh marak terjadinya masalah, seperti masih terjadinya kekerasan dan intimidasi, maraknya money politik, tidak netralnya pihak penyelenggara dan adanya intervensi terhadap hasil Pilkada.

“Oleh karenanya, kampus dan mahasiswa harus melakukan upaya-upaya seperti mendorong elit agar  memberi  pencerdasan politik, adanya penegakan hukum yang tegas, penyelenggaraan Pilkada yang profesional dan independen serta mendorong partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat,” tuturnya.

Ia juga menambahkan bahwa akademisi  tidak hanya sekedar berteori akan tetapi harus bisa merelevansikan teori yang dipelajari tersebut untuk dipraktikkan  secara empiris.

“Karena ini merupakan bentuk pengabdian masyarakat yang juga merupakan bagian dari fungsi akademisi yaitu tri dharma Perguruan Tinggi, seperti pencerdasan pemilih dengan membedah visi misi calon baik calon gubernur maupun bupati/walikota,” tegasnya.

Pada akhir penyampaiannya ia juga mengharapkan semoga pilkada 2017 nantinya dapat berjalan dengan semestinya dan dapat melahirkan pemimpin yang amanah.[Rls]
Komentar

Tampilkan

Terkini