PANIAI -
Sebagai salah satu SMA rujukan di wilayah Pegunungan Tengah Propinsi Papua,
SMAN 1 Paniai pada Tahun Ajaran 2017/2018 yang akan datang harus siap untuk
menyelenggarakan ujian nasional online berbasis komputer. Ini menjadi tanggungjawab
SMAN 1 Paniai yang ditunjuk oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI
sebagai Sekolah/SMA rujukan di Kabupaten Paniai.
Hal tersebut diungkapkan
oleh Kepala Sekolah SMAN 1 Paniai, Drs. Madjid Ernes, MM, pada saat memberikan
sambutan pelaksanaan kegiatan Workshop Sosialisasi Sekolah Rujukan bagi publik
di Aula SMAN 1 Paniai, Sabtu (12/11/2016).
“Penunjukan SMAN 1 Paniai
sebagai sekolah rujukan di Kabupaten Paniai, disamping memberikan suatu
kebanggaan kepada sekolah, tetapi juga memiliki tanggungjawab yang besar. Apabila
kami sudah mampu mengatur sekolah sendiri maka sekolah-sekolah lainnya juga
harus mendapatkan imbasnya,” katanya.
“Salah satunya adalah SMAN
1 Paniai harus melaksanakan Kurikulum 2013, sehingga konsekwensi kedepan adalah
harus siap dan mampu menyelenggarakan ujian nasional secara online. Secara teknis
SMAN 1 Paniai siap menyelenggarakan hal tersebut,” imbuh Madjid Ernes.
Kegiatan sosialisasi
sekolah rujukan bagi publik di SMAN 1 Paniai tersebut dihadiri oleh puluhan
guru dari seluruh SMA/SMK se-Kabupaten Paniai serta perwakilan dari komite
sekolah maupun masyarakat di sekitar sekolah SMAN 1 Paniai. Sosialisasi dibuka
oleh Kepala Bidang SMA SMK Dikti Dinas P dan P Kabupaten Paniai dan
menghadirkan narasumber dari Pengawas Dinas P dan P Kabupaten Paniai.
Dipilihnya SMAN 1 Paniai
sebagai sekolah rujukan untuk seluruh sekolah di Kabupaten Paniai berdasarkan
atas penilaian beberapa kriteria yang dilakukan oleh Kementerian Dikbud RI
diantaranya memiliki prestasi akademik/non akademik, memiliki akreditasi A atau
tertinggi di kabupaten serta pertimbangan nilai Ujian Nasional (UN) maupun
Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) tahun 2015.
“Dengan diangkatnya SMAN 1
Paniai sebagai sekolah rujukan, hal ini menjadi tanggung jawab kepala sekolah,
dewan guru serta seluruh guru-guru untuk dapat saling bekerja sama dengan baik.
Termasuk dengan sekolah-sekolah lainnya yang berada di Kabupaten Paniai. Dan
untuk sekolah-sekolah lain yang tidak dipilih menjadi sekolah rujukan, jangan
menafsirkan lain-lain, karena sesuai dengan aturan yang ada bahwa 1
kabupaten/kota hanya ditunjuk 1 sekolah menjadi sekolah rujukan. Tidak mungkin
semua sekolah menjadi sekolah rujukan di tiap kabupaten/kota. Kita tunjukkan
bahwa Paniai bisa...!!” ujar Kepala Bidang.
Hal ini sesuai dengan
landasan hukum yang menjadi landasan program sekolah rujukan yang dikeluarkan
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, dilatarbelakangi oleh masih
adanya jarak atau gap antara realitas dan urgensi pendidikan di Indonesia.
Realitasnya bahwa masih rendahnya mutu pendidikan, adanya gap atau jarak mutu antar
sekolah dan belum terarahnya pengembangan mutu pendidikan. Sementara hal
urgensi yang harus dihadapi bahwa perlu adanya upaya peningkatan mutu pendidikan,
perlunya pemerataan mutu antar sekolah dan perlunya sekolah rujukan dalam
pengembangan mutu pendidikan.
Kemajuan kwalitas
pendidikan di Kabupaten Paniai sejauh ini sudah mengalami kemajuan cukup pesat
di bawah kepemimpinan Bupati Hengky Kayame, SH, MH. Puncaknya pada tahun 2015
SMAN 1 Paniai mendapatkan penghargaan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
sebagai sekolah dengan Indeks Integritas penyelenggaraan ujian nasional yang
tinggi pada tahun 2015 dengan IIUN mencapai nilai 81,63.
“Kami seluruh civitas SMAN
1 Paniai optimis bisa menyelenggarakan ujian nasional secara online di tahun
ajaran mendatang. Karena kami mendapat dukungan ketersediaan jaringan internet
dari Kementerian Kominfo RI sejak bulan September 2016, itu gratis untuk
diakses oleh seluruh masyarakat luas, serta dukungan anggaran sebesar 230 juta
rupiah sebagai sekolah rujukan di Kabupaten Paniai,” pungkas Madjid Ernes.[B4YU]