IST |
ACEH SELATAN - Menjelang pesta
demokrasi lima tahunan digelar, para kontestan Pilkada Aceh sudah berikrar untuk
melaksanakan ‘Pilkada Damai’. Deklarasi Pilkada Berintegritas dan Damai bagi
calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh 2017, diadakan oleh Komisi Independen
Pemilihan (KIP) Aceh di Mapolda Aceh, Banda Aceh, Kamis (10/11/2016).
“Kami
harapkan kepada para politikus-politikus agar menjaga kemaslahatan ummat. Karena
ini lebih penting daripada memperjuangkan setetes darah,” demikian disampaikan
Pimpinan Pesantren Darul Aitami Pasie Raja Aceh Selatan, Ustadz Riza Naslianto,
Lc, MA, kepada LintasAtjeh.com di Tapaktuan, Jum’at (11/11/2016).
Lanjut
Ustadz lulusan Mesir ini, tim sukses tugasnya adalah untuk memenangkan pasangan
calon yang didukungnya dengan cara-cara yang baik sesuai aturan, bukan untuk
menjatuhkan kandidat lawan, baik secara pribadi maupun secara kelompok.
“Apabila
ada tim sukses yang merusak alat peraga kampanye kandidat lain, ini merupakan
awal timbulnya konflik sesama pendukung. Maka kita harus jaga agar ‘Pilkada
Damai’ berlangsung aman dan sukses,” sebutnya.
Masih
kata dia, kepada para cendikiawan dan ulama-ulama agar menyampaikan kepada
masyarakat untuk memahami pesta demokrasi secara sehat. Artinya, semua orang berhak
untuk memilih dan dipilih. Jadi harus digunakan hak pilihnya dengan sebaik
mungkin. Selain itu, kepada pihak ulama agar memperhatikan disaat kampanye, karena
ada sebagian yang menggunakan ayat-ayat Al Qur’an untuk mengarahkan agar
memilih seseorang yang justru akan tidak baik.
“Jadi
para guru dan ulama untuk mensejukkan suasana pilkada agar masyarakat tetap
tentram, situasi terjaga dan kondusif,” demikian pinta Ustadz Riza.
Menurut
Ustadz Riza, ada tujuh golongan ummat manusia yang akan mendapatkan perlindungan
dari Allah SWT pada hari kiamat nanti yaitu pemimpin yang adil, anak pemuda yang hatinya terpaut dengan masjid,
seorang yang tumbuh kembang dalam ibadah kepada Allah, dua orang yang saling
mencintai karena Allah bertemu dan berpisah karena Allah, seseorang yang digoda
oleh seorang perempuan cantik dan berkedudukan, laki-laki itu berkata “Saya
takut kepada Allah”. Kemudian seseorang yang menyembunyikan sedekahnya sehingga
tangan kirinya tidak tahu apa yang diberikan tangan kanannya, seorang berzikir
kepada Allah dalam kesunyian malam dan meneteskan air mata.
Adapun
seorang pemimpin yang adil bisa dilihat apabila ia mempraktekkan dari tujuh
golongan ummat manusia yang mendapatkan perlindungan dari Allah SWT pada hari
kiamat. Namun untuk memilih pemimpin yang adil, semuanya terpulang kepada
rakyat sebab dari rakyatnya lah yang memilih siapa yang akan menjadi pemimpin.
“Kalau
ummat sudah adil maka akan lahirlah pemimpin-pemimpin yang adil sesuai dengan
firman Allah SWT. Hal ini juga sesuai dengan doa Rasulullah SAW yang berbunyi janganlah
engkau jadikan seorang pemimpin kami seorang yang tidak takut kepada Allah dan
seorang yang tidak menyayangi rakyatnya,” demikian kata Ustadz Riza
mengingatkan.[Red]