-->




14 Tahun Tamiang Dimekarkan, Masjid Agung Belum Tegak Berdiri

14 Januari, 2017, 00.02 WIB Last Updated 2017-01-13T19:42:11Z
ACEH TAMIANG - Tamiang adalah salah satu wilayah di provinsi bersyari'at Islam, Aceh, yang resmi dimekarkan menjadi kabupaten, pada tanggal 2 Juli 2002 lalu. Pemekaran Tamiang dari kabupaten induknya, Aceh Timur, dipandang sebagai sebuah terobosan untuk mempercepat pembangunan melalui peningkatan kualitas dan kemudahan memperoleh pelayanan bagi masyarakat setempat.

Saat ini, telah lebih 14 tahun usia Kabupaten Aceh Tamiang, tapi cita-cita pemekaran untuk mempercepat pembangunan terkesan berjalan di tempat selama hampir lima tahun ini. Anehnya lagi, pembangunan Masjid Agung Aceh Tamiang yang pernah digadang-gadangkan sebagai salah satu ikon Ibukota Kabupaten Aceh Tamiang belum dapat didirikan.

Seorang pemuda Aceh Tamiang, yang juga Ketua Remaja Mesjid Nurul Huda Kampung  Simpang Empat, Kecamatan Karang Baru, Fajar Hidayah, S.Pd, kepada LintasAtjeh.com, Jum'at (13/01/2017), menyampaikan sikap prihatin atas terhentinya secara total pembangunan masjid agung yang rencananya didirikan di Desa Terban, tepatnya di kawasan Kebun Perkebunan Sawit HGU PT Padang Palma Permai (PPP) sejak 2011 lalu. 
 
Kata Fajar, pembangunan Masjid Agung Aceh Tamiang yang baru sebatas membangun pondasi dan terperangkap oleh kejahatan korupsi tersebut, lahannya sudah ditumbuhi oleh semak belukar. Bahkan perusahaan pemegang HGU, yakni PT PPP telah menanam kembali pohon sawit di lahan yang direncanakan untuk pembangunan masjid agung.

Tambahnya, selama pemerintahan Hamdan Sati ditengarai tidak pernah ada pengajuan anggaran untuk pembangunan Masjid Agung Aceh Tamiang yang kapasitas daya tampungnya sekitar 2.000 jamaah dengan luas 1000 meter kubik tersebut. Malah, beredar kabar bahwa status lahan yang seluas 4 (empat) hektar juga belum diurus oleh pihak Pemkab Aceh Tamiang.

"Sudah 14 tahun Kabupaten Aceh Tamiang dimekarkan tapi Masjid Agung saja belum mampu didirikan. Apakah pihak pemimpin di Aceh Tamiang tidak pernah merasa bertanggung jawab dan tidak malu atas permasalahan itu? Bertobatlah wahai para pemimpin kami," ungkap Fajar Hidayah, S.Pd.[Zf]
Komentar

Tampilkan

Terkini