-->

Abdulah Puteh : Rakyat Aceh Jangan Mau Dibodohi dengan Janji-janji

10 Februari, 2017, 22.55 WIB Last Updated 2017-02-10T18:26:19Z


LANGSA - Kampanye akbar pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh 2017-2022 nomor urut 3, Dr. Ir Abdullah Puteh, M.Si dan Sayed Mustafa Usab Al-Idroes, SE, M.Si (Alsafa) berlangsung di Lapangan Merdeka Langsa , Jumat (10/2/2017).

Pantauan LintasAtjeh.com, dalam acara tersebut dihadir Mantan Ketua Partai PPP Aceh Tgk. Muhammad Yus atau yang akrab disapa Abu Yus, Mantan Sekda Aceh H. Thanthawi Ishak, SH. MM, Mantan Ketua Komisi F DPRA Drs. A. Munir Aziz, serta Simpatisan dan massa Pendukung Calon Gubernur/Wakil Gubernur Aceh No. Urut 3 di Kota Langsa.

Abu Yus dalam orasinya mengatakan bahwa majunya Abdullah Puteh dalam pencalonan untuk menjadi Gubernur Aceh 2017-2022 atas permintaan masyarakat Aceh yang disampaikan beliau, untuk itu ia mengajak masyarakat supaya menentukan pilihannya kepada calon nomor urut 3.

"Saya Insya Allah sudah siap calon gubernur setelah mengkaji kepentingan-kepentingan Aceh kedepan," ujarnya menirukan ucapan Abdullah Puteh.

Sayed Mustafa dalam orasinya mengatakan bahwa Ada 3 persoalan yang ingin kami laksanakan apabila kami menang dalam Pilkada tahun 2017 ini, pertama mengutamakan untuk para Pemuda Aceh yang berada dipelosok untuk dapat mengikuti pendidikan Kemiliteran dikarenakan para Pemuda Aceh sangat berkeinginan untuk berkecimpung di dunia Kemiliteran namun keinginan tersebut tidak didukung dan diperhatikan oleh Pemerintah Aceh dikarenakan kurangnya Pemprov Aceh berkunjung ke Pelosok Aceh.

Kedua menciptakan lapangan kerja Baru sebesar-besarnya untuk merubah rakyat Aceh yang miskin menuju kekayaan dengan cara membangun 100 industri dalam bidang Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Perikanan. Dan ketiga membuat pelabuhan Kuala Langsa dan Pelabuhan Meulaboh sebagai tempat ekspor terbesar di Aceh.

Ia juga menyampaikan bahwa dalan perjuangan Aceh, ia merupakan Koordinator GAM wilayah Barat dan Selatan dan orang pertama mencetuskan Perdamaian dengan RI melalui Bapak Jusuf Kalla dan itu semua bertujuan agar Aceh bisa hidup aman dan damai.

“Pilkada tahun 2017 ini bukanlah untuk mencari perjuangan sebenarnya, melainkan mencari kursi kekuasaan untuk menjabat sebagai Gubernur Aceh Periode 2017-2022,” ujarnya.

“Oleh karena itu, yang harus menduduki Kursi Gubernur haruslah dari kalangan orang pintar bukan orang-orang yang tidak sekolah,” jelasnya.

Sementara itu, Abdullah Puteh dalam orasinya mengatakan bahwa dalam Pilkada tahun 2017 ini banyak isu menyatakan untuk tidak memilih saya dikarenakan saya dulunya pernah bermasalah sebagai Koruptor, namun perlu saya tekankan dan perjelas bahwa saya bersumpah tidak seperti yang mereka katakana, saya merupakan Korban dari Politik.

Perlu kita ketahui bersama, lanjut dia, bahwa kita harus pertanyakan pada Pemprov Aceh yang terdahulu tentang dana bantuan mantan GAM yang diberikan oleh Pusat kepada Pemprov Aceh sebesar 650 milyar rupiah kemana rimbanya, karena sampai saat ini masyarakat Aceh tidak pernah merasakan dana tersebut, dan Apabila saya terpilih menjadi Gubernur Aceh pada periode 2017-2022 saya berjanji akan mengusut tuntas kemana Dana tersebut dengan mendatangkan KPK ke Propinsi Aceh.

“Kita pernah mendengar janji yang dilontarkan pemimpin Aceh 2012-2017 yang akan memberikan 1 Juta per KK kepada masyarakat Aceh, tetapi hal tersebut hanyalah janji saja,” ujarnya.

“Kita jangan mau untuk dibodohi lagi dengan janji-janji, karena secara akal sehat dari mana Pemprov Aceh mendapatkan uang sebayak itu,” pungkasnya.[Sm]
Komentar

Tampilkan

Terkini