-->








Masa Tenang Pilkada, Ini Pesan Ketua KNPI Aceh Tamiang

12 Februari, 2017, 07.31 WIB Last Updated 2017-02-22T13:16:27Z
IST
ACEH TAMIANG - Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Aceh Tamiang, Adlin Nur berharap kepada segenap masyarakat Aceh Tamiang, khususnya pemuda yang berhimpun dalam organisasi kemasyarakatan (ormas) agar tenang dan menghindari segala sesuatu yang berpotensi dapat menimbulkan terjadinya keributan saat masa tenang pilkada serentak 2017 yang dimulai hari ini sampai dengan hari pemungutan suara 15 Februari 2017.

"Kita hanya ingin meneruskan pesan dari pemerintah bahwa seluruh masyarakat agar kiranya selalu menjaga suasana damai menjelang pilkada serentak 2017," kata Adlin melalui pesan singkat whatsapp mesenger kepada LintasAtjeh.com, Minggu (12/02/2017).

Selain itu, pihaknya juga mengamati dinamika yang berkembang dan mengapresiasi inisiatif beberapa organisasi yang ingin memantau secara langsung pelaksanaan pilkada demi terciptanya pilkada yang berkualitas tanpa intimidasi dan politik uang di Aceh Tamiang.

Namun begitu, Adlin mengingatkan bahwa ada regulasi yang harus diikuti oleh sebuah lembaga sehingga akhirnya lembaga tersebut dinyatakan boleh melakukan pemantauan secara langsung dalam setiap tahapan pelaksanaan pilkada.

“Kita sama-sama memahami bahwa ada Ormas atau OKP yang berafiliasi dengan partai politik dan mendukung secara langsung kandidat dalam pilkada ini. Jadi sudah semestinya, untuk sementara waktu, kita secara bersama-sama melepaskan atribut yang ada sampai dengan pelaksanaan pemungutan suara selesai, sambil mengajak masyarakat dilingkungan sekitar agar menggunakan hak pilihnya sesuai hati nurani tanpa takut intimidasi dan terperangkap politik uang,” himbau Adlin.

Sebelumnya, dalam Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Tamiang, Senin (06/02/2017) yang lalu,  pihaknya juga berharap kepada penyelenggara pilkada beserta stakeholder yang ada untuk selalu mengingatkan para kandidat beserta para pendukungnya. Agar tidak hanya bekerja secara maksimal berupaya menggapai kemenangan, namun harus juga nantinya bisa menerima konsekwensi lain dari sebuah kontestasi dalam pilkada.

“Kalah dan menang sesuatu yang tak terhindari dalam sebuah kontestasi. Apalagi dari beberapa pasangan calon yang ikut dalam pilkada 2017. Ini nantinya hanya ada seorang pemenang saja,” terang Adlin.

"Ketika menerima sebuah hasil, biasanya kita dihadapkan dengan rasa puas dan tidak puas beserta segudang penasaran yang menyertainya. Menerima hasil dengan baik dalam pilkada merupakan pendidikan politik dan bagian yang tak terpisahkan sebagai upaya mencerdaskan masyarakat dalam berdemokrasi di negara kita,” tandas Adlin.[Rls]
Komentar

Tampilkan

Terkini