-->

Terkendala Benih, Jadwal Tanam Bergeser

21 Maret, 2017, 15.35 WIB Last Updated 2017-03-22T14:21:00Z
ABDYA - Sesuai dengan jadwal yang telah dimusyawarahkan beberapa waktu lalu, tinggal sepekan saja waktu untuk mengolah tanah dan dilanjutkan dengan kegiatan semai benih pada Musim Tanam (MT) padi tahun 2017. Namun jadwal ini diperkirakan akan bergeser seperti tahun lalu diakibatkan oleh satu dan lain hal.

“Kita telah berupaya agar tetap bisa mengikuti musim tanam padi tahun 2017 sesuai dengan jadwal yang ada,namun upaya tersebut akan bergeser karena persoalan mendasar, selain anggaran juga penyediaan benih," kata Kadis Pertanian Abdya Ir. Muslim Hasan kepada LintasAtjeh.com, Selasa (21/03/2017), di Blangpidie.

Lanjut Muslim, bergesernya waktu tanam diperkirakan akan jatuh pada bulan Mei, itupun jika tersedianya bibit,bahkan untuk upaya itu kita telah melakukan koordinasi dengan dinas terkait lainnya untuk mencari solusi. Hal tersebut agar tanam padi serentak tahun 2017 dapat dilakukan sebelum ramadhan tiba.

“Untuk membantu mempercepat persoalan benih, dalam waktu dekat tim dari pusat akan segera melakukan verifikasi calon petani dan lahan yang bakal menerima bantuan benih untuk lahan seluas 3000 Ha," jelas Muslim.

Sementara itu, dari APBA juga akan membantu bibit padi untuk lahan seluas 1150 Ha dan itu kita upayakan secepat mungkin. Mengingat kita memiliki jadwal yang telah kita musyawarahkan bersama, untuk itu perlu dukungan semua pihak agar tanam padi pada musim tanam tahun 2017 dapat berjalan lancar.

“Tidak hanya menunggu bantuan dari pusat dan provinsi, bantuan dari pihak ketiga juga sangat diharapkan tentu saja dengan mengikuti semua mekanisme kerja. Kita juga telah memfasilitasi hal tersebut antara BPM dan seluruh kepala desa dalam Kabupaten Abdya agar persoalan benih dapat diatasi," demikian ungkap Muslim.

Sementara itu, ditempat terpisah, Camat Jeumpa HT Nasrul, Skm, serta Ketua Kades se-Kecamatan Jeumpa Lukman mengakui telah melakukan rapat koordinasi dengan seluruh kepala desa dan aparatur terkait pengadaan bibit padi. Namun menurut Nasrul itu semua dipulangkan kepihak desa untuk mengatur bagaimana cara terbaik dalam menyikapi hal tersebut.

“Kita telah melakukan rapat koordinasi dengan semua kades, soal ada desa yang tidak mau membeli bibit padi dan keperluan lain yang dibutuhkan. Itu menjadi hasil keputusan musyawarah desa dan itu disepakati, kalaupun desanya semua menerima bantuan itu namanya rezeki jadi tidak terpakai dana desa," ujar Nasrul singkat.[ADI S]
Komentar

Tampilkan

Terkini