BANDA ACEH - Jika berbicara persoalan fenomena alam, mungkin saja kita bisa mengatakan bahwa Hari Bumi lebih penting direfleksikan ketimbang Hari Kartini bila dalam menyambutnya kita melakukan upaya-upaya khusus yang berdampak.
"Upaya terpenting adalah menyelamatkan Bumi ini dengan hal-hal yang memberikan efek bagi keberlangsungan hidup umat Manusia. 22 April merupakan hari bumi sedunia (Earth Day) dimana hari tersebut ditetapkan pada saat tahun 1970, dikarenakan saat 22 April bertepatan pada dua musim, yaitu musim semi dan musim gugur," demikian rilis Wakil Humas Aceh Tracker (Komunitas Penelusur Alam Aceh), Sayyid Almahdaly kepada LintasAtjeh.com, Minggu (23/04/2017).
Pada momentum seperti sekarang ini, kata dia, bumi yang semakin uzur sangat membutuhkan tangan-tangan ikhlas yang bisa memberikan dampak nyata bagi keberlangsungan bumi kelak. Dan pertanyaan yang sangat sederhana ialah, apakah saat ini kita sudah memberikan dampak nyata itu?
"Sangat disayangkan apabila kita lebih memilih peka terhadap hal lain yang mungkin kurang berdampak signifikan bagi keberlangsungan planet yang kita huni ini. Seperti membagi-bagikan bunga untuk merayakan Hari Kartini, kita tidak anti dengan itu, tetapi bila kita bisa melakukan hal yang lebih berdampak, mengapa tidak? Dengan mengolaborasikan dua esensi dari hari-hari besar tersebut, seperti membagi-bagikan bibit-bibit pohon kepada masyarakat untuk kemudian ditanami, mungkin itu akan lebih efektif dalam menyikapi kondisi real planet yang kita huni saat ini," sindirnya.
Ditambahkannya lagi, karena itu juga merupakan bentuk perjuangan. Minimal perjuangan bagi Kartini-kartini masa kini yang peduli akan keberlangsungan bumi kita ini.
Bukan justru membagikan bunga, pohon lebih dibutuhkan untuk saat ini. Seperti yang kita ketahui, pohon yang rindang dan besar akan sangat berfungsi efektif mengurangi pencemaran udara, dengan menyerap gas CO2 dan menghasilkan O2. Selain fungsi tersebut, pohon juga membantu menciptakan iklim mikro dengan memberikan hawa sejuk dan asri.
Dan fungsi lainnya yaitu konservasi tanah dan air. Selain itu menghemat energi juga dapat menjaga sumberdaya alam.
"Inilah salah satu upaya yang mungkin sangat efektif dan efisien dalam merefleksikan hari-hari besar, salah satunya Hari Bumi Sedunia. Dan memang benar bila hal itu tidak hanya pada 22 April saja, akan tetapi kapan saja dan dimana saja, bilamana ini selalu kita upayakan tentu kita telah sedikit berperan menyelamatkan bumi ini," bebernya.
"Untuk melakukan upaya demikian memang butuh keterlibatan semua pihak, terutama pemerintah. Dan pemerintah harus berada di garda terdepan dalam menyikapi hal ini. Kita akan bisa membayangkan bila hal ini terus menerus kita lakukan, maka paling tidak kita telah menyimpan suatu tempat yang layak untuk anak cucu kita nanti. Oleh karena demikian selamatkanlah bumi kita dengan hal-hal kecil yang berdampak pada keberlangsungan planet ini," demikian pungkas Sayyid Almahdaly.[Rls]