ACEH TIMUR - "Melalui kegiatan sosialisasi empat pilar kebangsaan bagi tokoh masyarakat, kita jaga persatuan dan kesatuan, keamanan dan perdamaian", demikianlah tema yang diusung dalam pemberian materi wawasan kebangsaan (Wasbang) kepada Tokoh Masyarakat Kabupaten Aceh Timur oleh Komandan Koramil (Danramil) 08/Idi Rayeuk Kapten Inf M. Rizal saat mewakili Komandan Kodim 0104/Aceh Timur Letnan Kolonel (Letkol) Inf Amril Haris Isya Siregar, SE sebagai pemateri di Aula Pendopo Bupati Atim, Desa Gampong Jawa, Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur, Selasa (18/04/2017).
Sosialisasi yang dihadiri oleh sekitar 80-an orang tersebut juga dihadiri oleh Kapolres Atim AKBP Rudi Purwiyanto, SIK, M. Hum, Bupati Atim yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) M. Ihsan Ahyat, S. STP, M. AP, Kajari Atim diwakili Kasi Intel Kajari Atim Khairul Hisam, SH, Anggota DPRK Atim fraksi PA Iskandar (alias Sarong), Kakesbangpol Atim M. Amin, SH, Akademisi UNSAM Langsa Dr. Jauhari Amin, SH, M. Hum, SKPA, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Organisasi Masyarakat (Ormas) sekabupaten Atim.
Pada kesempatan pagi itu, Danramil 08/Idr menjelaskan tentang Ketahanan Nasional Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan bahwa Bela Negara dalam perspektif pertahan Negara, bukan merupakan kewajiban TNI/Polri saja, tetapi juga merupakan kewajiban seluruh bangsa Indonesia untuk mempertahankan dan mencegah rongrongan Negara luar yang sudah mulai mencoba menguasai Sumber Daya Alam (SDA) Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Negara Indonesia memiliki berbagai keanekaragaman dan terletak di garis khatulistiwa, sehingga Indonesia menjadi Negara yang sangat strategis bagi lalu lintas dan perdagangan dunia. Untuk itu, sebagai bangsa Indonesia kita harus rela berkorban demi bangsa dan Negara dengan mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi dan menanamkan rasa Cinta tanah air serta rela berkorban untuk bangsa dan Negara," ujar Kapten Rizal.
Energi fosil di tahun 2046 akan segera habis. Dimasa selanjutnya, tumbuh - tumbuhan akan menjadi sumber energi utama, oleh karena itu mata dunia akan mengarah ke Negara Indonesia yang merupakan Negara tropis, dan tidak menutup kemungkinan Negara Indonesia akan di obok - obok seperti Negara Arab yang merupakan sumber minyak dunia.
"Oleh karena itu, seluruh rakyat Indonesia harus bersatu agar tidak terjadi invasi asing yang berusaha untuk menguasai NKRI," terangnya.
Blok Masela yang merupakan wilayah Indonesia memiliki sumber alam energi Fosil terbesar saat ini. Adanya kapal Australia yang ditangkap oleh Badan Intelijen Indonesia di wilayah tersebut serta hal lain yang terjadi di laut Cina Selatan yang mengklaim bahwa wilayah tersebut adalah milik Philipina dan China merupakan suatu bukti bahwa negara lain sudah mulai mengincar Negara Indonesia.
"Untuk itu, sebagai rakyat Indonesia kita harus meningkatkan kewaspadaan dengan menumbuhkan wawasan kebangsaan agar tidak terlena dengan kondisi sekarang ini," tambah Kapten Rizal.
Selanjutnya, Sekda M. Ikhsan Ahyat, S.STP, M.AP menambahkan bahwa saat ini diperlukan adanya upaya terpadu untuk mengantisipasi terjadinya perpecahan dalam persatuan dan Kesatuan bangsa melalui berbagai kegiatan penyuluhan dan sosialisasi kepada seluruh elemen masyarakat agar tidak terjadi pergeseran dalam memahami nilai-nilai norma dan budaya yang dapat mempengaruhi keutuhan NKRI.
"Seiring hal tersebut, pelaksanaan sosialisasi empat pilar kebangsaan atau sering disebut sebagai konsensus dasar kebangsaan ini dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, UUD 1945, Negara dan Bhinneka tunggal Ika," ujarnya mewakili Bupati Aceh Timur.[Pen IM]