ACEH
SELATAN - Disaat warga
Seurai-urai menyambut baik kedatangan Tim PPWI Aceh Selatan, Lintas Atjeh dan
Aceh Selatan News untuk melihat lokasi abrasi yang sudah memutuskan jalan dua
desa serta menghanyutkan sebagaian kampungnya untuk dipublikasikan agar mendapat
respon dari pemerintah daerah dan cepat ditangani, justru komentar bernada
miring dilontarkan akun facebook bernama Juli Seurai yang diduga warga Desa
Seurai-urai.
Akun facebook Juli Seurai
menuliskan komentar pedas di akun facebook anggota PPWI Aceh Selatan yang
memposting pemberitaan Aceh Selatan News berjudul "Pemerintah Gelontorkan
20 Milyar Untuk Tangani Abrasi Siurai-Urai dan Koto Indarung" yang
diunggah akun Haes Hajuna Sembiring, Minggu (30/04/2017) pukul 21.45 WIB.
Pimpinan Redaksi Aceh
Selatan News, Ihsan Yunadi, S.Kom, kepada LintasAtjeh.com, Senin (01/05/2017),
di Tapaktuan, sangat menyayangkan komentar bernada miring yang diarahkan ke tim
yang turun ke Siurai-Urai dan Koto Indarung.
"Kita sangat
sayangkan di tengah upaya kita bersama teman-teman sedang mengangkat keluh kesah
warga disana malah ada yang berpikiran negatif bahkan bernada menghakimi,"
sesalnya.
Komentar itu sudah sangat
mengganggu karena dilontarkan tidak hanya sekali tapi hingga dua kali.
"Saya pikir persoalan
ini harus segera diluruskan demi menjaga semua pihak dan menghindari tidak
melebarnya persoalan ini," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPC
PPWI Aceh Selatan, Masridha, ST, juga sangat menyesalkan komentar yang bernada
melecehkan serta merendahkan tersebut.
“Tim PPWI dan rekan-rekan
dari Lintas Atjeh serta Aceh Selatan News memang ke lokasi sepengetahuan saya.
Sebenarnya, direncanakan saya ikut pergi tapi berhubung ada tugas maka hanya
mereka yang bergerak,” jelasnya.
Dari hasil laporan Tim
PPWI kepada saya, respon positif juga ditunjukkan Keuchik Seurai-urai dan Koto
Indarung. Ditengah-tengah keluh kesah dan keinginan warga dua desa yang berjuang
agar ada solusi melalui publikasi media justru dicemari tindakan oknum yang
sangat merugikan warga.
“Seharusnya oknum tersebut
harus bijaksana dalam berkomentar, apalagi Tim PPWI dan kawan-kawan media punya
niat tulus dan ikhlas agar dua desa itu cepat mendapat solusi. Harusnya
bersyukur, akhirnya pemerintah daerah mengucurkan anggaran untuk menanggulangi
abrasi itu,” kata Masridha.
“Kita harap tidak ada lagi
kejadian seperti ini, selain merugikan oknum itu sendiri juga berdampak kepada
warga Desa Seurai-urai khususnya dan Koto Indarung. Tim PPWI, Lintas Atjeh dan
Aceh Selatan News siap duduk bersama untuk menyelesaikan permasalahan ini agar
jelas,” pungkas Ketua PPWI Aceh Selatan.[Red]