ACEH SELATAN - Pemberitaan kondisi abrasi di Desa Siurai-urai dan Koto Indarung yang diinisiasi PPWI Aceh Selatan, Media LintasAtjeh.com dan
Aceh Selatan News dengan mengunjungi langsung ke dua desa tersebut
langsung mendapatkan respon positif dari Pemkab Aceh Selatan.
Bupati Aceh Selatan, HT. Sama Indra dalam kesempatan wawancara, Minggu (30/04/2017),
seusai acara penutupan TTG ke-XII mengatakan akan menggelontorkan dana
sebesar Rp 20 milyar untuk mengatasi abrasi kedua desa tersebut
bersumber daru APBA 2017. Selain itu, akan membangun akses jalan dari
Koto Indarung hingga Lawe Sawah, Kecamatan Kluet Timur, menggunakan dana
APBK 2017.
Namun
kabar gembira tersebut tak dinikmati lama karena dikotori dengan
komentar miring yang diposting salah satu warga Siurai-urai di akun
facebook bernama Juli Seurai.
Akun
facebook Juli Seurai menuliskan komentar di akun facebook salah satu
anggota PPWI Aceh Selatan yang memposting pemberitaan Aceh Selatan News
berjudul "Pemerintah Gelontorkan 20 Milyar Untuk Tangani Abrasi
Siurai-Urai dan Koto Indarung" yang diunggah akun Haes Hajuna Sembiring,
Minggu (30/04/2017) pukul 21.45 WIB.
Foto Juli Seurai |
"Jangan menjul atas nama desa untuk mendapatkan daging mamegang"
Bukan hanya itu, di akun facebook wartawan Aceh Selatan News Sahidal Andriadi, Juli Seurai lebih parah berkomentar dengan menggunakan bahasa daerah Kluet, seperti ini:
"Kadang
cerok bodoh karno mamegang nguh nenoh supayo lot penukor daging
megang".(Kadang kata saja karena meugang sudah dekat supaya ada pembeli
daging meugang).
Komentar Juli Seurai tersebut, sangat bernada melecehkan dan diduga merendahkan Tim PPWI Aceh Selatan, Media LintasAtjeh.com dan Aceh Selatan News yang telah melakukan peliputan langsung serta membuat pemberitaan.
Patut
diduga, komentar Juli Seurai disengaja dan telah melanggar UU Nomor 11
Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik, dimana ancaman
Sanksi (Pasal 45 ayat 1) dengan hukuman pidana penjara paling lama 6
(enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.1.000.000.000,00 (satu
miliar rupiah).
Hingga
berita ini diturunkan, LintasAtjeh.com masih menelusuri identitas akun
facebook Juli Seurai yang diduga warga Desa Seurai-urai.[Red]