ACEH
BESAR - Hadirnya Institute Seni dan Budaya Indonesia satu
satunya di Aceh (Kota Jantho) harus menjadi semangat baru dan momentum revitalisasi
memperkuat kembali totalitas seni dan budaya tanyoe yang berserak.
“Saya sangat berharap
dengan kerja keras dan dukungan semua pihak agar ISBI Aceh menjadi Museum Seni
dan Budaya Aceh. Museum bukan dalam arti sempit sebagai bangunan fisik dan
pajangan karya seni tapi sebagai pusat studi, pengembangan dan penguatan seni
dan budaya Aceh yang sangat kaya dan beragam,” ujar Sirathallah, Ketua Fokus GEMPAR
melalui pesan rilisnya kepada LintasAtjeh.com, Selasa (13/06/2017).
Lebih lanjut, Sirathallah mengatakan
bahwa, ditengah gesekan budaya luar yang sangat hebat telah membuat anak-anak
muda kita lupa bahkan tidak lagi mengenal budaya Aceh. Sebelum adat dan budaya
kita hilang ditelan zaman, maka keberadaan ISBI harus dijadikan sarana
penguatan dan pengembangan adat dan budaya Aceh yang tidak hanya lagi kita
jadikan sebagai tontonan dalam kegiatan ceremony tapi lebih pada aplikasi nilai
dalam perbuatan.
“ISBI Aceh harus
melahirkan anak-anak muda yang bertutur kata santun, berjiwa patriot dan
menghargai jasa pahlawan bangsa. Harus bisa melahirkan insan-insan kreatif dan
siap menghadapi tantanhan zaman yang serba cepat,” harapnya.
“Harus mampu melahirkan
jiwa jiwa yang dapat menjaga nilai dalam berbangsa sehingga nanti secara
sendirinya akan melahirlan Pemimpin pemimpin kebanggan orang Aceh. Semoga,”
tutupnya.[Rls]