-->








Mangga Dua Gandeng Prodi Ilmu Ekonomi Pasca Sarjana Unimed Berdayakan Kampung Bordir Sergai

19 Juli, 2017, 20.11 WIB Last Updated 2017-07-19T13:11:00Z
SERDANG BEDAGAI - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan pilar menjadi backbone perekonomian nasional, serta penggerak ekonomi riil di Indonesia. Hal tersebut menjadi fokus tersendiri bagi dunia kampus khususnya Universitas Negeri Medan. 
 
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan  Dr. Fitrawati, M.Si, disela-sela kegiatan Pelatihan Pengembangan Administrasi Pembukuan UMKM Berbasis IT Pada Program Program Ipteks Bagi Desa Mitra (IBDM) Kampung Bordir Mangga Dua Berbasis Ipteks DRPM Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi Serdang Bedagai yang dilaksanakan oleh LPM Unimed bersama pemerintahan Desa Mangga Dua, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai. 

Kegiatan dilaksanakan di aula  desa setempat, Selasa (18/07/2017) kemarin, dihadiri oleh Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan  Dr. Fitrawati, M.Si, sekaligus Ketua Program IBDM, Kepala Desa Mangga Dua Mustakim, Ketua LPM Unimed Dr. Kustoro Budiarta yang diwakili Sekretaris LPM Unimed Muhti Hamjah, M.Si, Koordinator Bidang Kerjasama dan Pengembangan Wilayah LPM Unimed Irfandi, M.Si dan puluhan pelaku usaha UMKM Bordir yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai.
 
Dr. Fitrawati mengatakan UMKM memiliki urgensi yang vital untuk menggerakkan ekonomi rakyat, maka perlu pendampingan yang komprehensif agar UMKM mampu menjadi kampiun di negeri sendiri.
 
"Maka pelatihan Manajemen, Administrasi Pembukuan Keuangan, strategi pemasaran secara manual maupun berbasis IT merupakan sebuah keniscayaan," sebutnya. 
 
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua LPM Dr. Unimed Kustoro Budiarta yang diwakili Sekretaris LPM Unimed Muhti Hamjah, M.Si, mengungkapkan bahwa selain memberikan pelatihan dan pendampingan terhadap kelompok UMKM yang ada di Sergai, Tim Pengabdi Unimed juga memberikan bantuan mesin bagi para pelaku usaha yaitu 5 Unit mesin bordir elektrik dan 3 unit mesin jahit elektrik  yang kesemuanya diberikan secara cuma-cuma atau gratis untuk mendukung produktifitas para pelaku usaha. 
 
"Jadi tidak hanya ilmu saja yang diberikan sampai fasilitaspun disahuti oleh Unimed karena sesuai dengan visi misi Unimed, universitas yang unggul dalam bidang pendidikan, rekayasa industri dan budaya. Dan hari ini semua diejawantahkan," beber alumnus ITB tersebut 
 
Menanggapi hal tersebut, Mustakim selaku Kepala Desa Mangga Dua didampingi oleh Ketua Kelompok UPPKS Kemuning Netty mengucapkan terimakasih kepada LPM Unimed yang telah membantu kelompok dari segi keilmuan dan fasilitas kebutuhan pelaku usaha untuk mendukung Desa Mangga Dua sebagai kampung bordir di Sumatera Utara. Dan yang membuat kami begitu terharu pemateri-pemateri yang didatangkan merupakan pakar-pakar yang langsung mendampingi dan memberikan pelatihan kepada warga, ini merupakan prestasi bagi kami untuk terus bekerjasama dengan Unimed. 
 
"Dan saat  ini desa menggulirkan program 'Simpan Pinjam Perempuan' yaitu program bagi ibu-ibu untuk dapat memberikan modal usaha, untuk membeli bahan baku dan perlengkapan usaha untuk mensukseskan Program kampung bordir dan mempersempit ruang gerak para tengkulak dan rentenir," ungkap Mustakim. 
 
Hal yang sama ditambahkan oleh Netty bahwa selama program Kampung Bordir Mangga Dua berjalan membawa banyak dampak yang positif bagi masyarakat diantaranya banyak ibu-ibu yang selama menjadi buruh tani atau bekerja menanam dan memanen padi berubah menjadi pengrajin bordir dengan penghasilan ratusan ribu hingga jutaan yang tidak didapatkan ketika menjadi buruh.  
 
"Tidak hanya itu, anak-anak gadis yang selama ini enggan untuk mempelajari bordir dan lebih memilih menjadi pelayan toko dan pekerja pabrik di kota mulai ikut tertarik untuk berlatih kerajinan bordir melihat pembinaan bergulir yang dilakukan kampus," imbuh Netty.[Rls]
Komentar

Tampilkan

Terkini