-->








Diserang Para Keuchik, Koramil 02/Lbh Perkuat Muspika Labuhanhaji

21 Agustus, 2017, 12.04 WIB Last Updated 2017-08-21T05:04:44Z
ACEH SELATAN - Ada yang tidak biasa terjadi di lapangan bola kaki. Seluruh keuchik se - Kecamatan Labuhanhaji melakukan “ perlawanan” yang sengit terhadap Muspika Labuhanhaji. Tidak tanggung-tanggung karena begitu sengitnya, Camat Labuhanhaji T.Masri, MM menurunkan anggota Polsek dan Koramil 02/Labuhanhaji untuk menghalau gempuran dari kechik-kechik Labuhanhaji.

Uniknya perlawanan ini menggunakan kain sarung dalam permainan sepak bola dalam rangka memeriahkan HUT RI ke 72 yang diselenggarakan Muspika di lapangan sepak bola Desa Apha Kecamatan Labuhanhaji Kabupaten Aceh Selatan, Minggu (20/08/2017).

Pertandingan sepak bola sarung ini adalah penutup dari rangkaian kegiatan yang dilaksanakan di Kecamatan Labuhanhaji yang sebelumnya telah dilaksanakan kegiatan seperti pertandingam bola voli antar desa, panjat pinang, balap karung, lari kelereng dan tarik tambang serta carnaval tingkat anak-anak.

Camat Labuhanhaji T.Masri, MM kepada Pendim0107/Asel mengatakan bahwa setiap kegiatan yang dilaksanakan untuk dinikmati oleh semua orang, terlebih permainan bola kaki pakai sarung yang menarik banak perhatian pengunjung.

“kegiatan ini diharapkan menjadi hiburan bagi masyarakat serta meningkatkan kebersamaan antar perangkat desa,” ucap Camat T Masri,MM.

Selain itu, pertandingan yang dimainkan oleh kesebelasan Muspika terdiri dari Koramil 02/Labuhanhaji, Polsek dan unsur pegawai kecamatan Labuhanhaji mendapat serangan bertubi - tubi dari kesebelasan Keuchik sehingga berakhir dengan skor 3 - 2 dimenangkan oleh tim keuchik se - Kecamatan Labuhanhaji.

Danramil 02/Labuhanhaji Kapten Inf Wahid menyampaikan, permainan yang ditampilkan Muspika plus dan para keuchik merupakan wujud dari sinergitas bentuk kerja sama, kekompakan dan kebersamaan.

"Masyarakat juga sangat menikmati, hiburan ini membuat riuh suasana, gelak tawa penonton melihat tingkah laku tim kesebelasan mengolah sikulit bundar menggunakan kain sarung hingga jungkir balik," ujar Danramil.

Sepakbola sarung ini tidak henti-hentinya membuat gelak tawa serta sorak sorai. Ada sekitar 500 orang penonton yang memenuhi sekeliling lapangan menyaksikan hal lucu dari permainan tersebut.[Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini