-->




Jak Ta Donor Darah, Tuboh Teuh Sehat, Pahala Na!

08 Agustus, 2017, 06.34 WIB Last Updated 2017-08-07T23:34:40Z
IST
DARAH dapat dikatakan sebagai sumber kehidupan, dimana darah merupakan cairan dalam tubuh yang berfungsi mengangkut oksigen dan nutrisi yang diperlukan oleh jaringan di dalam tubuh. Dengan kata lain darah adalah alat transportasi segala macam zat yang diperlukan tubuh untuk tetap dapat menjalankan metabolisme, yaitu untuk tetap hidup.

Dunia medis telah menemukan berbagai macam cara untuk menyelamatkan nyawa manusia, salah satunya dengan transfusi darah. Dimana seseorang yang membutuhkan darah harus melalui proses donor darah. Penyumbang darah atau donor darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela dan dilakukan pemeriksaan empat parameter penyakit di laboratorium terlebih dahulu antara lain HIV, Hepatitis B, Hepatitis C dan Sipilis sebelum diberikan kepada pasien.

Setelah pemeriksaan selesai, baru darah yang aman bisa diberikan kepada pasien yang membutuhkan transfusi darah. Bermacam cara orang mengadakan kegiatan donor dengan tujuan mulia untuk membantu sesama yang membutuhkan darah. Instansi pemerintah, swasta, komunitas dan organisasi lainnya ikut ambil peran dalam menyukseskan kegiatan donor darah di lembaga masing-masing. Kegiatan donor darah merupakan wujud kepedulian terhadap sesama karena setetes darah yang diberikan sangat berarti bagi kehidupan orang lain.

Fenomena-fenomena yang berkembang saat ini di sekitar kita semakin banyak kegiatan donor darah yang diadakan semakin banyak pula permintaan yang dibutuhkan. Maka tak heran kita lihat di media, kekosongan darah pada bank darah sering kosong bagaikan perumpamaan kita berikan 10% menyumbang 80% membutuhkan.

Sering kita jumpa atau membaca kata-kata mengajak untuk mendonorkan darah seperti "Jak Ta Donor Darah (Mari Donor Darah)". Kata-kata itu sangat melekat bagi siapa saja karena ajakan menggunakan bahasa daerah (Aceh), tapi banyak dari kita yang masih belum tersentuh dengan ajakan tersebut. Adanya kekosongan darah yang terjadi selama ini diakibatkan minimnya pemahaman masyarakat tentang manfaat donor darah yang didapatkan.

Dalam rangka menggiatkan masyarakat untuk sadar dan peduli dalam memenuhi stok darah baik itu di rumah sakit pemerintah maupun swasta, penulis mempunyai beberapa saran bagi pemerintah.

1. Pemerintah mengadakan sosialiasi manfaat donor darah bagi masyarakat dengan mengadakan publikasi baik itu dalam bentuk spanduk, baliho dan iklan di media massa.

2. Pemerintah kabupaten/kota membuat peraturan-peraturan tentang darah, karena dengan adanya sebuah peraturan mungkin, giat yang dilakukan dalam memenuhi stok darah.

3. Membentuk Mobile Unit Donor Darah Keliling. Dengan adanya mobil keliling ini stok darah akan terpenuhi.

Salah satu relawan donor darah yang saya wawancarai mengatakan bahwa donor darah merupakan kebajikan yang luhur nilainya bagi sesama manusia dan kemanusiaan. Karena darah yang disumbangkan kepada orang lain diberikan secara tulus dan iklas tanpa membedakan keyakinan, politik, warna kulit, tingkat pendidikan, status sosial, agama dan lain sebagainya.

Adapun tujuan donor darah sangat mulia yaitu menyelamatkan jiwa orang lain. Apalagi orang yang sangat membutuhkan. Relawan tersebut melakukan donor darah 3 bulan sekali dan alasannya sebagai pendonor darah adalah untuk membantu orang lain dan alasan kemanusiaan.

Selain untuk memberikan bantuan kepada orang lain, donor darah juga bagus untuk tubuh, karena pada saat darah diambil otomatis darah akan diproduksi lagi oleh tubuh kita sehingga menjadi lebih sehat dan bersih. "Jak Ta Donor Darah, Tuboh Teuh Sehat, Pahala Na".

Penulis: Nasruddin Almardudi (Pegiat Sosial di Kabupaten Pidie Jaya)
Komentar

Tampilkan

Terkini