-->








Peusaba Kritik Penghargaan "40 Sinovix" Kota Banda Aceh

28 Agustus, 2017, 08.28 WIB Last Updated 2017-08-28T09:41:03Z
BANDA ACEH - Peusaba kritik Walikota Banda Aceh dan Pemerintah Pusat atas pemberian penghargaan untuk proyek Ipal yang menghancurkan kompleks istana, masjid dan makam di Darul Makmur Gampong Pandee dan Gampong Jawa. 

Ketua Peusaba, Mawardi Usman kepada LintasAtjeh.com, Senin (28/08/2017), mengkritik keras pemberian penghargaan 40 top sinovik ke Kota Banda Aceh. 

Peusaba mempertanyakan apakah layak penghargaan itu diberikan dan dianggap kreatif sedangkan proyek pembuangan sampah dan limbah tinja dilakukan di kompleks bekas masjid, Istana Darul Makmur kompleks makam raja dan ulama yang alim? Menurut Peusaba ini bukan kreatif tapi penghinaan terhadap sejarah dan peran ulama penyebar Islam. 

Peusaba meminta Walikota Banda Aceh agar segera sadar dan menghentikan proyek Ipal secepatnya. Jika sebuah kesengajaan melanjutkan proyek Ipal maka Walikota Banda Aceh telah melakukan dosa yang tidak termaafkan. 

"Layakkah walikota mengaku melaksanakan syari'at Islam secara kaffah namun menjadikan kompleks makam raja dan ulama sebagai tempat pembuangan limbah tinja? Itu adalah penghinaan besar dan berdosa besar serta menjadi catatan buruk untuk generasi mendatang," ungkap Mawardi Usman.

Peusaba juga mempertanyakan kepada Bu Menteri Puan Maharani apakah beliau tahu kalau pembuangan sampah dan limbah tinja yang akan dijadikan gas metana adalah wilayah kompleks makam bersejarah besar di Asia tenggara? Bagaimana dengan program halal tourism sedangkan situs dilenyapkan? 

Karena itu, Peusaba meminta Bu Menteri Puan meninjau kembali proyek Ipal di Gampong Jawa dan menghentikan secepatnya. Peusaba mengingatkan bahwa hukum Allah akan berlaku pada siapa saja yang mengganggu makam para wali dan Aulia Allah. 

"Jika proyek membuang tinja ke makam para ulama dan raja alim dilanjutkan bukan tidak mungkin kelak makam Presiden Sukarno juga akan dijadikan tempat pembuangan sampah dan limbah tinja oleh generasi mendatang," sindirnya.

"Karena itu, Peusaba meminta Pemerintah Pusat segera menghentikan proyek pembuangan sampah dan limbah tinja di Gampong Jawa dan Gampong Pandee," tegas Ketua Peusaba.[Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini