-->








Ketua Forma Yogyakarta: Pemuda Harus Mendukung dan Menonton Film Pengkhianatan G 30 S/PKI

25 September, 2017, 10.49 WIB Last Updated 2017-09-25T03:59:07Z
IST
YOGYAKARTA - Banyak macam peristiwa dan sejarah meliputi seni proses setiap kehidupan manusia sebagai makhluk hidup yang saling berdampingan di dunia ini. Adakala sejarah tersebut menjadi ingatan sebagai proses pembelajaran juga mengenang kehidupan dahulu kala yang sudah pernah terjadi. Peristiwa kali ini sangat berbeda yaitu peristiwa Gerakan 30 September PKI atau biasa disebut dengan G 30 S/PKI merupakan salah satu peristiwa pemberontakan komunis yang terjadi pada bulan September 1965 sesudah 20 tahun Indonesia merdeka. 

Hal tersebut disampaikan Ketum Forma Yogyakarta, Musthofa Kamil Broeh, S.Sos, kepada LintasAtjeh.com, Senin (25/09/2017.

Dijelaskannnya, peristiwa G 30 S/PKI terjadi di malam hari tepatnya pada tanggal 30 September tahun 1965. Dalam kudeta tersebut, ada 6 perwira tinggi militer, perwira menengah dan perwira pertama TNI, tokoh agama, aktivis mahasiswa dan tokoh masyarakat yang terbunuh dalam peristiwa tersebut.
Musthofa Kamil (Kiri)
"Kita ketahui bersama Partai Komunis saat itu sedang dalam kondisi yang amat kuat karena mendapatkan sokongan dari beberapa instansi pemerintahan. Tidak heran jika usaha yang dilakukan oleh segelintir masyarakat demi menjatuhkan Partai Komunis berakhir dengan kegagalan berkat bantuan Pemerintah kala itu," sebutnya.

Oleh sebab itu, saya sebagai Ketua Umum Forum Mahasiswa Aceh (Forma Yogyakarta 2017-2019) menghimbau dan mengajak seluruh generasi muda bangsa ini untuk menonton Film Pengkhianatan G 30 S/PKI, seperti halnya yang di serukan panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengenai rencana nobar film tersebut yang akan ditonton bersama para prajurit dan masyarakat. 

Kata dia, mengutip pernyataan Jenderal Gatot yang mengatakan pemutaran ulang film tersebut bertujuan untuk mengingatkan kepada seluruh bangsa Indonesia tentang peristiwa yang terjadi pada 30 September 1965 silam agar tidak terulang lagi di masa sekarang.

Sampai saat ini, lanjut dia, bahaya laten PKI tetap menjadi sejarah di Indonesia dan juga sangat perlu dipelajari. Semenjak tahun 2008 hingga sekarang tidak ada lagi pemutaran film ini, apakah kita tidak mau tahu sejarah kelam yang mencekam ideologi bangsa kita yaitu Pancasila dan UUD 1945 ini?

"Oleh sebab itu, saya mengajak generasi muda dan masyarakat bangsa ini untuk mendukung dan menonton Film Pengkhianatan G 30 S/PKI," tegas Ketua Forma Yogyakarta.[Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini