-->








Tragedi Putusnya Jembatan di Hutan Kota Kembali Terulang

03 September, 2017, 19.31 WIB Last Updated 2017-09-03T20:32:57Z
LANGSA - sejumlah 15 orang harus terjun bebas ke dalam air setelah terulang kembali tragedi jembatan putus di Hutan Kota yang berada di Gampong Paya Bujok Seulemak, Kecamatan Langsa Baro, Kota Langsa, Minggu (03/09/2017), sekira pukul 16.55 WIB.

Direktur Produksi PT Pelabuhan Kuala Langsa, Muhammad Nur saat ditemui LintasAtjeh.com di Hutan Kota mengatakan, putusnya jembatan uji nyali tersebut diduga akibat kelebihan beban yang menggunakan fasilitas untuk berekreasi bagi masyarakat. Karena jembatan itu hanya dapat dipergunakan maximum 4 orang.

"Pada saat terjadi putusnya tali seling itu yang naik ke jembatan sekitar 15 orang, padahal disitu sudah ada pengumuman bahwa maximum 4 orang," ujarnya.

Atas kejadian tersebut, sambungnya, pihak kami sudah membawa korban luka-luka ke Rumah Sakit Cut Meutia. Korban yang bernama M. Akbar (15), warga Aceh Utara itu mengalami luka dibagian pelipis sebelah kanan.

Saat LintasAtjeh.com menanyakan apakah ditempat tersebut ada penjaga dari pihak pengelola, Muhammad Nur mengatakan bahwa pada saat peristiwa itu terjadi pihak pengelola sudah menutup tempat tersebut dengan cara di gembok.

"Pihak kami sudah menggembok pintu masuk ke jembatan itu, tetapi masyarakat tetap menggunakannya," pungkasnya.

Sementara itu, Razali, salah seorang pengunjung Hutan Kota kepada LintasAtjeh.com menyampaikan rasa prihatin atas terjadi peristiwa itu. Ia juga mengatakan bahwa pihak pengelola semestinya menjaga tempat-tempat yang beresiko tinggi, bukan hanya di gembok terus ditinggalkan.

"Semestinya tempat-tempat yang beresiko itu ada penjaganya, jangan hanya tulisan pemberitahuan dan gembok yang menjaga tempat tersebut," ujarnya dengan rasa kecewa terhadap pihak pengelola Hutan Kota.

"Pengunjung yang datang ke tempat ini dari berbagai kalangan masyarakat, mungkin ada yang tidak dapat membaca," imbuhnya.

"Tragedi putusnya jembatan ini sudah kali kedua, semoga menjadi pelajaran bagi pihak pengelola untuk dapat mengelola tempat wisata tersebut dengan aman, nyaman dan dapat dinikmati masyarakat," pungkasnya.[Sm]
Komentar

Tampilkan

Terkini