JAKARTA - Komando Pasukan Khusus Indonesia (Kopassus) sebanyak 13 orang dibantu pasukan Raider 751 sebanyak 30 orang bergerak cepat menguasai Kimbely serta 2 Tim dari pengintai tempur (Taipur) Kostrad bertugas menguasai Banti Distrik Tembagapura Kabupaten Mimika.
Pasukan-pasukan itu tergabung dalamSatgas Terpadu TNI Polri saat melakukan evakuasi ke 344 warga non Papua dan Papua yang terjebak dan terisolasi di kedua kampung tersebut.
Kapendam XVII/Cenderawasih Papua Muhamad Aidi menyebutkan, pada waktu yang di koordinasi pada Jam "J" pada jam 07.00 setelah Kimberley berhasil dikuasai, Pangdam XVII/Cenderawasih memerintahkan untuk bergerak menguasai pos-pos pengamanan kelompok Separatis TPN/OPN.
"Pagi subuh, pasukan telah dikerahkan untuk melakukan penyerangan senyap di wilayah Kimbeli dan Banti yang dipimpin langsung Panglima Kodam XVII/Cenderawasih," katanya.
Kurang dari 2 jam seluruh Medan berhasil dikuasai dan para separatis melarikan diri ke Hutan dan gunung. "Belum bisa dipastikan apakah kelompok separatis OPM ada yang korban karena cuaca berkabut sanggat tebal," kata Kapendam XVII/Cenderawasi M Aidi kepada wartawan di Tembagapura.
Setelah seluruh wilayah di kuasai dan situasi dinyatakan aman, Pangdam XVII/Cenderawasi berkoordinasi dengan Kapolda agar segera mengirimkan Tim Evakuasi warga.
Tidak lama kemudian Tim Satgas Terpadu TNI/Polri tiba di lokasi melaksanakan evakuasi. Sekitar pukul 14.00 wit, proses evakuasi berhasil dilaksanakan dengan jumlah korban Sandera 344 orang terdiri dari warga pendatang dan pribumi.
"Sementara penduduk asli setempat memilih tetap tinggal dengan jaminan keamanan dan dukungan logistik serta pasukan pengamanan tetap tinggal di lokasi untuk mengamankan wilayah tersebut," ucapnya.
Saat ini para warga yang dievakuasi berjumlah 344 orang, termasuk anak-anak telah di evakuasi ke Timika.[*]