IST |
BANDA ACEH - Pemerintah telah menjadikan olahraga sebagai salah satu program prioritas untuk mengukir nama baik bangsa di tingkat dunia. Untuk mendukung program tersebut, Pemerintah Aceh telah mengagas program Aceh Teuga sebagai bentuk komitmen dan mendukung pembangunan keolahragaan di Bumi Serambi Mekah.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Asisten I Sekda Aceh, Iskandar A Gani, saat membacakan sambutan tertulis Wakil Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah MT, pada acara pelantikan pengurus Persatuan Renang Seluruh Indonesia Aceh, masa bakti 2017-2021 yang dirangkai dengan penutupan Pra PORA Cabang Olahraga Renang tahun 2017, di Anjong Mon Mata, Minggu (19/11/2017) malam.
"Pembinaan olahraga juga menjadi perhatian Pemerintah Aceh. Dari 15 program prioritas yang tercantum dalam draf RPJM Aceh 2017-2022, salah satu di antaranya adalah Program Acèh Teuga, yaitu misi untuk mengembangkan dan meningkatkan prestasi olahraga Aceh di tingkat nasional," ujar Iskandar.
Iskandar menambahkan, untuk mencapai misi itu, setidaknya ada empat kegiatan yang akan terus dikembangkan ole Pemerintah Aceh, yaitu membangun kerjasama bidang olahraga untuk membina atlit-atlit potensial di Aceh. Peningkatan intensitas dan kualitas pembinaan olahraga bagi usia dini, penyediaan sarana dan prasarana olahraga serta insentif guna mendukung prestasi atlit, dan meningkatkan frekuensi event kompetisi olahraga untuk menjaring bibit-bibit unggul.
"Untuk menjalankan keempat program ini, Pemerintah Aceh akan menjalin koordinasi dengan KONI Aceh guna memberi ruang seluas-luasnya kepada para atlit kita dalam mengembangkan bakatnya. Oleh sebab itu, kompetisi di tingkat daerah, khususnya untuk usia dini perlu diperbanyak agar proses pencarian dan pembinaan atlit berbakat lebih mudah dilakukan," tambah Iskandar.
Dalam kesempatan tersebut, Iskandar A Gani juga mengungkapkan, bahwa dalam pengembangan olahraga setidaknya ada dua tantangan yang dihadapi saat ini, yaitu tingginya tuntutan publik terhadap prestasi olahraga Aceh dan bagaimana kita memanfaatkan otonomi daerah dalam rangka membangun prestasi olahraga Aceh.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Pemerintah Aceh telah menetapkan skala prioritas untuk cabang olahraga yang akan ditingkatkan. Meski demikian, perhatian pada cabang olahraga lain tetap diberikan sejauh ada potensi yang menjanjikan. Oleh karena itu pengurus induk cabang olahraga perlu diperkuat.
"Kita akui, untuk kelompok senior memang prestasi atlit renang Aceh masih belum memuaskan. Meski demikian, potensi atlit-atlit muda kita cukup besar. Terbukti dalam beberapa seleksi tingkat nasional, beberapa atlit renang Aceh berhasil meraih prestasi terbaik. Ini mengindikasikan, bahwa peluang untuk meraih prestasi di tingkat senior sebenarnya tetap ada, hanya saja perlu pembinaan yang lebih intensif sejak usia dini," kata Iskandar.
Mantan Ketua PRSI Aceh, periode 2013-2017, Muslim Ayub berharap, dibawah kepengurusan baru PRSI Aceh, cabang renang mampu mempersembahkan emas pada PON ke-20 di Papua pada 2019 mendatang.
Sementara itu, Miswar Fuadi, Ketua PRSI Aceh periode 2017-2021 bertekad untuk bekerja bekerja keras dan bekerja ikhlas membina atlit renang Aceh demi mewujudkan tekad menjadikan akuatik Aceh menuju prestasi nasional dan mendukung program Aceh Teuga.
Dalam acara tersebut juga diserahkan medali kepada atlit dan kontingen yang telah berhasil meraih prestasi terbaik pada ajang Pra PORA cabang renang yang telah berlangsung di Kolam Renang Tirta Raya. Kota langsa berhasil meraih predikat juara umum dengan meraih total 26 medali yang terdiri atas 11 emas, 9 perak dan 6 perunggu.
Posisi kedua berhasil direbut oleh kabupaten Aceh Timur, yang berhasil menyabet 7 emas, 4 perak dan 4 perunggu. Posisi ketiga diraih oleh Kota Sabang, dengan merebut 7 emas dan 2 perak. Peringkat keempat diraih oleh Kota Banda Aceh, dengan 1 emas, 8 perak dan 4 perunggu. Posisi kelima ditempati oleh Kota Lhokseumawe, yang berhasil merebut 1 emas, 2 perak dan 1 perunggu.
Sedangkan Kabupaten Aceh Tamiang berhasil menempati posisi keenam, dengan meraih 1 perak dan 5 perunggu. Di peringkat tujuh ada Kabupaten Aceh Tengah, yang berhasil meraih 1 perak dan 1 perunggu. Aceh Selatan berhasil menduduki posisi kedelapan dengan meraih 3 perunggu. Posisi kesembilan diraih oleh Kabupaten Bener Meria, dengan 2 perunggu.[Humas Aceh]