-->


Oesman Sapta Odang Buka Kongres ke-2 PPWI dan Seminar Nasional

12 November, 2017, 14.12 WIB Last Updated 2017-11-12T07:12:16Z
JAKARTA - Kongres ke-2 DPN Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI ) dan seminar nasional bekerjasama dengan MPR/DPD RI, dibuka langsung oleh Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang, bertempat di Gedung DPD RI Nusantara V Jalan Gatot Subroto Jakarta, Sabtu (11/11/2017).

Setidaknya 1000 orang peserta hadir mengikuti kegiatan tersebut, mewakili anggota dan pengurus DPD/DPC se-Aceh serta tokoh agama, tokoh masyarakat, ormas, OKP dan LSM. Hadir juga perwakilan Duta Besar Maroko dan Zimbabwe.

Sedangkan kegiatan seminar menghadirkan pemateri-pemateri dari Setjen MPR/DPR RI, Kominfo, Mabes Polri dan BNN.

Ketua DPD RI/Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta Odang dalam sambutannya menyampaikan sangat mengapresiasi dengan kehadiran PPWI yang telah mendukung pewarta warga menjadi media yang profesional dan mejadi pelopor kemajuan bangsa dengan informasi.

"PPWI ini adalah lembaga yang sangat diperlukan agar mampu menekan beredarnya berita bohong, sehingga masyarakatnya pun tidak termakan oleh berita-berita yang tidak benar. Karena selama ada berita bohong, maka masyarakat akan disuguhkan suatu ketidakbenaran yang bukan membuat mereka pandai tetapi sebaliknya," ujar Oesman Sapta.

Sementara itu, Ketua Umum PPWI Nasional Wilson Lalengke menyampaikan kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang juga memperingati HUT PPWI ke-10 dan sekaligus sebagai bagian dari upaya organisasi pewarta warga dalam mengedukasi masyarakat untuk melawan berita hoax. 

"Ini adalah bagian dari tanggungjawab PPWI untuk mengedukasi masyarakat agar masyarakat mampu memfilter dan membedakan mana berita hoax dan berita yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ungkapnya.

Dijelaskan Wilson, seiring dengan perkembangan teknologi siber serta fenomena media sosial yang menjadikan global village tidak dapat membendung arus informasi yang begitu santer tanpa batas ruang dan waktu, masyarakat dari segala usia diterpa informasi dari segala media, baik media mainstream maupun media sosial.

"Lembaga ini adalah kumpulan kegiatan sosial bagi yang berminat pada mengumpulkan berita, mengolah berita dengan tanpa ada batasan keahlian, pesertanya ada buruh, dokter, TNI/Polri dan lainnya. Bagi anggota disini mereka memiliki dan mempunyai misi edukasi, bagi yang ahli menulis, bisa menyumbangkan cara menulis kepada para anggota lainnya," tutupnya.

Ada yang menarik dalam kegiatan tersebut, dimana semua perwakilan masing-masing dari 6 tokoh agama membacakan doa.[Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini