BANDA ACEH - Sebanyak 7.918 guru non Pegawai Negeri Sipil (PNS) jenjang SMA/SMK/SLB se-Aceh, mengikuti seleksi melalui Uji Kompetensi Guru (UKG) berbasis komputer (online), yang berlangsung selama dua hari atau sejak 23 hingga 24 Desember 2017.Adapun guru yang mengikuti seleksi tersebut merupakan guru Non PNS (Guru kontrak/Honor) yang namanya terdata di Dapodik (Data Pokok Pendidikan).
Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), Drs. Anas M. Adam, M.Pd, mengapresiasi prosesi seleksi Guru Non PNS yang diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Aceh.
"Perlu kita apresiasi atas dilakukannya seleksi guru Non PNS ini oleh Dinas Pendidikan Aceh.Artinya Aceh selangkah lebih maju untuk mewujudkan kualitas pendidikan," ujar Anas M.Adam, didampingi staf Ahli Pendidikan Dinas Pendidikan Aceh Drs. Bahktiar Ishak, Kabid Pembinaan SMA dan PKLK Dinas Pendidikan Aceh, Zulkifli, S.Pd, M.Pd, Kepala Sub Bagian Program, Informasi dan Humas Dinas Pendidikan Aceh, Chaidir, SE, MM, usai memantau pelaksanaan UKG Guru Non Pegawai Negeri Sipil (PNS) jenjang SMA/SMK/SLB se-Aceh, di Banda Aceh dan Aceh Besar, Sabtu (23/12/2017).
Menurutnya, kualitas guru jauh lebih diperlukan untuk membangun pendidikan di Aceh kearah yang lebih baik.Sehingga, generasi bangsa di bumi serambi Mekkah ini akan melahirkan sumberdaya manusia yang cerdas.
"Utamakan dulu sumberdaya manusianya.Sebab, kualitas siswa mempengaruhi mutu guru yang mengajar di masing-masing sekolah.Sehingga, Aceh Carong (pintar) dan menjadikan provinsi ini hebat dan kuat untuk bersaing dengan daerah lain di tanah air maupun dikancah dunia," tuturnya.
Staf Ahli Pendidikan Dinas Pendidikan Aceh Drs Bahktiar Ishak, menyampaikan bahwa dari jumlah yang mengikuti seleksi tersebut, Pemerintah Aceh menjaring Guru Non Pegawai Negeri Sipil (PNS) jenjang SMA/SMK/SLB se-Aceh sebanyak 3.700 orang.
Menurutnya, guna mengatasi terganggunya proses ujian tersebut, sebelumnya Dinas Pendidikan Aceh juga sudah menyurati PLN dan panitia untuk menyediakan mesin diesel (genset).
"Namun, berdasarkan laporan dari tim monitoring di lokasi digelarnya ujian, belum ada yang terkendala," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs. Laisani, M.Si, mengatakan UKG Non PNS (Guru kontrak/Honor) yang selama ini melakukan proses belajar-mengajar di masing-masing sekolah jenjang SMA/SMK/SLB, bertujuan untuk meningkatkan sumberdaya manusia dalam rangka mewujudkan Aceh Carong.
"UKG yang kita selenggarakan ini sebagai salah satu cara untuk meningkatkan penyediaan kwalitas tenaga pendidik di Aceh. Sehingga, visi Aceh Carong dapat terwujud dengan sempurna," ujar Kadisdik Aceh ini.
Menurut Laisani, jumlah guru yang mengajar di SMA, SMK, dan SLB di Aceh saat ini mencapai 20.667 orang. Dari jumlah itu, 11.389 orang berstatus guru PNS sedangkan sisanya 9.278 orang guru non-PNS, berstatus kontrak/honorer.
Menurutnya, rasio antara guru PNS dan non-PNS dengan siswa 1:10. Kondisi ini menyebabkan terjadinya inefisiensi anggaran bidang pendidikan setiap tahunnya. "Gubernur meminta Disdik Aceh menata ulang distribusi guru PNS dan melakukan uji kompetensi bagi guru non-PNS untuk jenjang pendidikan SMA/SMK dan SLB," kata Kadisdik Laisani.[*]