JAKARTA - Rumah Prabowo atau disingkat RPS_2019 kompak dan perlu memperkuat struktur hingga kebawah untuk berjuang mengantar Prabowo menjadi Presiden 2019. Para pengurus pusat berkomitmen sama untuk membangun soliditas demi terwujudnya perjuangan tersebut.
Hal itu terungkap dalam rapat harian RPS yang dipimpin Akhmad Bumi, SH, selaku Ketua Harian RPS, yang dihadiri Dr. Ir. H. M. Nizar Dahlan, M.Si., Ir. H. Kaharudin Hamid, Suharti Hang, Suriaty Paul, Mayarni M. Zen, R. Agung wicaksono, Harry Setiaji Wibowo, Maman Sulaiman, Darmanto, Husein Fahmi, Andi Rijal, Yusmina, Liya Mustamin, Fatih, Deden Sumpena dan pengurus RPS lainnya, bertempat di salah satu rumah kader di Raden Saleh II No. 9AB Jakarta Pusat, Sabtu (30/12/2017).
Dalam rapat tersebut, R. Agung Wicaksono mengatakan RPS harus kompak dan solid. Karena dengan kekompakan maka kita akan kuat, saling mengisi dan tidak saling mengecilkan peran masing-masing. "Kita di RPS harus kompak dan solid untuk antarkan Prabowo jadi Presiden 2019," ungkapnya.
Sementara Nizar Dahlan menimpali bahwasanya RPS belum lama terbentuk tapi gerakan RPS begitu cepat. Ia mengucapkan terimakasih kepada kawan-kawan RPS yang pantang menyerah dalam berjuang. Indonesia ini perlu dibenahi, utang tembus diatas 4000 triliun dan berbagai masalah bangsa lain.
"Kita butuh pemimpin yang berani untuk menyelesaikan masalah bangsa ini. Itu hanya ada di Prabowo," urai alumni UNPAD Bandung ini.
Salah satu pengurus yang aktif dalam kegiatan bela negara, Suharti Hang mengatakan RPS harus menganut 3M yakni menghormati, menghargai, mengakui. Sesama anggota RPS harus saling mengisi dan saling menguatkan. "Kita perlu penguatan pengurus, mempertajam peran masing-masing agar tidak tumpang tindih. Semangat dan spirit RPS harus dijaga dan dirawat. Apapun masalah kita hadapi," tegasnya.
Hal berbeda disampaikan Kaharudin Hamid yang mengungkapkan sudah ada 34 korwil yang terbentuk. Bahkan sudah dikirim mandat kepada seluruh korwil se-Indonesia, dengan tugas membentuk pengurus di tingkat wilayah dan membentuk kordinator kabupaten/kota di wilayahnya masing-masing.
"Dari 34 Korwil, sudah 8 Korwil yang sudah mengirim pengurus lengkapnya. Demikian juga ada 4 kordinator perwakilan di Luar Negeri yakni Amerika Serikat, Perancis, Korea Selatan dan Singapura. Demi Prabowo RPS tetap bergerak, kita terus melangkah maju," kata Kahar penuh semangat berkobar.
Sedangkan Harry Setiaji Wibowo mengatakan setuju dengan cara pandang RPS dalam pembentukannya, yakni RPS lahir atas dasar keprihatinan kondisi berbangsa dan bernegara. "Ada tiga dasar keprihatinan sebagai masalah bangsa yakni disparitas di bidang ekonomi, demokratisasi di bidang politik dan reproduksi di bidang sosial. Bentuk keprihatinan tersebut cukup mendasar, olehnya butuh pemimpin yang visioner dan figur itu ada di Prabowo Subianto. Prabowo adalah milik bangsa dan rakyat Indonesia," beber Harry Setiaji.
Tak mau kalah semangat, Suriaty Paul yang merupakan putri asal Papua ini mengatakan RPS terus bergerak membangun basis massa. "Bergerak terbuka maupun berjalan secara senyap. Kita bergerak darat, laut dan udara. Kita tetap melangkah maju, pantang menyerah," ujarnya.
Senada dengan putri asal Papua, Yusmina menegaskan RPS harus cepat bergerak, gempur sampai pada tingkat RW/RT. Waktu satu tahun tidak lama, perlu bergerak cepat, taktis dan lincah. "Kita harus solid dan bersatu," tandasnya.
Di akhir rapat, Andi Rijal selaku pemilik rumah mengatakan dirinya rela rumahnya dijadikan posko rapat RPS. Andi Rizal mendukung penuh Prabowo menjadi Presiden 2019. "Kami siap bekerja, siap turun lapangan, siap sosialisasi Prabowo," tandasnya.[*]