-->




Azhari, Sosok Pemimpin yang Pantas Ditiru

21 Februari, 2018, 13.15 WIB Last Updated 2018-02-21T06:15:27Z
ACEH UTARA - Azhari, Geuchik (Kepala Desa_red) Bluka Tebai, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara merupakan sosok pemimpin yang menjadi kebanggaan warganya. Hal itu dikarenakan dalam menjalankan tugas dan program kegiatan dirinya selalu bertindak sesuai aturan dan tanpa ada rasa canggung untuk berkerja membantu masyarakatnya.

Menurut Dahlan, selain masyarakatnya sendiri yang merasa bangga memiliki pemimpin seperti Azhari. Karena merakyat, sosok Geuchik tersebut juga menjadi bahan perbincangan dibeberapa gampong lainnya. 

"Pak Geuchik Azhari tidak pernah merasa segan untuk mengerjakan dengan sendiri apa-apa yang menjadi Program Gampoeng tanpa bayaran. Bahkan beliau sering mandi keringat bersama masyarakat untuk mengerjakan suatu kegiatan," kata Dahlan yang merupakan salah seorang warga Gampong Bluka Tebai kepada media ini, Selasa (20/02/2018).

Ditempat terpisah, Azhari saat ditemui media ini mengatakan bahwa sudah menjadi tugas dan tanggungjawab serta pengabdiannya untuk melayani masyarakatnya dengan baik. Karena amanah yang diberikan kepada dirinya ini juga harus dipertanggungjawabkan dunia dan akhirat.

"Semua Program yang di buat di gampong ini kan atas usulan atau kesepakatan bersama. Jadi, dalam pelaksanaannya juga harus bersama-sama," ujar Azhari yang merupakan pensiunan PT KKA ini.

Dalam menjalankan tugasnya sebagai geuchik, Azhari selalu menjunjung tinggi keterbukaan informasi publik (transparansi) terkait penggunaan dana desa. Bahkan dengan pengelolaan BUMG melalui program - programnya, masyarakat gampong tersebut dapat merasakan berbagai manfaatnya.

"BUMG yang dikelola oleh masyarakat saat ini adalah pembuatan garam, batu bata, dan penyediaan bahan pakan ikan," Jelasnya.

Kekaguman masyarakat Gampong Bluka Tebai semakin besar manakala Azhari menjalankan program pembedahan/renovasi rumah dengan sumber Dana Desa. Dimana untuk program tersebut di gampong lain hanya 2 unit rumah saja, tetapi Azhari bisa dapat 10 unit rumah.

Perehapan 10 unit rumah kumuh (tidak layak huni) itu dapat dilakukan Azhari dengan cara memangkas anggaran seminimal mungkin. Hal ini terlaksana dikarenakan Azhari menjadi tenaga Tukang yang tanpa dibayar untuk mengerjakan program tersebut. 

"Saya sudah dapat gaji dari jabatan, dan ini semua karena tanggungjawab saya yang di amanahkan masyarakat. Karena seorang pemimpin bukan hanya sebatas Controling semata, namun harus terlibat secara aktif," jelasnya.

"Jikalau saya merenovasi rumah kumuh dalam setahun hanya untuk 2 unit, maka untuk mengerjakan 50 unit saya butuh waktu 25 tahun. Sedangkan masa jabatan saya tidak sampai segitu," imbuhnya.

Sementara itu, Wak Lan, salah seorang Tukang saat ditemui Media ini dilokasi pengerjaan renovasi membenarkan bahwa Geuchik Azhari selalu terlibat langsung dalam menjalankan program tersebut sebagai Tukang.

"Pak Geuchik sepertinya akan sakit badan kalau tidak membantu kami. Walaupun kami melarang, tetapi ia tetap membantu kami," akunya.[*]
Komentar

Tampilkan

Terkini