-->




Miris !! Siswi Kelas V MIN Ketahuan Suka Nonton Film Porno Malah Laporkan Gurunya ke Polisi

02 Februari, 2018, 23.07 WIB Last Updated 2018-02-02T16:07:10Z
IST
ABDYA - Seorang siswi Madrasah Ibtidayyah Negeri (MIN) 7 Alue Sungai Pinang, Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) yang berinisial PZN, warga Desa Kuta Jeumpa ternyata doyan nonton Film Porno dari Hp orang tuanya.

Salah seorang Guru MIN 7 yang enggan disebutkan namanya saat ditemui LintasAtjeh.com, Jumat (2/2/2018) mengatakan, mirisnya lagi, siswi kelas V itu malah melaporkan gurunya kepada pihak penegak hukum gara-gara dicubit karena ketahuan bercerita aksi film porno yang didapatnya dari Hp Ibunya. 

"Ketika hal seperti ini terjadi, dimana Komnas Ham dan Tim Perlindungan Anak?" ujarnya dengan nada tanya.

"PZN ketahuan nonton Film Dewasa dari Hp orang tuanya dan menceritakan kepada teman-temannya di sekolah. Ketika akhlak siswi seperti ini coba melaporkan gurunya sendiri," imbuhnya.

Sementara itu, salah seorang keluarga guru yang dilaporkan, MS mengatakan, atas sikap siswi yang melaporkan gurunya ke pihak penegak hukum, keluarga terlapor yang selamanya ini diam perlahan akan membuka tabir kepalsuan yang dimainkan pelapor.

"Masak seorang guru yang mencubit siswinya karena kegatelan bercerita Film dewasa dilaporkan ke Polisi, dan membalikkan fakta dengan tuduhan guru tersebut melecehkan siswanya," ujar Keluarga terlapor.

Lanjutnya, seharusnya apa yang terjadi di MIN 7 Jeumpa harus disikapi dengan bijak dan menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi oleh Tim Perlindungan Anak Kabupaten Aceh Barat Daya. Jangan mengumpulkan data sepihak saja dan cendrung mendengar orang-orang yang bukan keluarga pelopor, itu artinya Tim ini bekerja belum proposional.

Disisi lain, sambungnya, apa yang kami lihat dan dengar dari masyarakat yang ikut prihatin terhadap musibah pada keluarga kami, kasus ini sengaja direkayasa oleh pihak lain dan oknum Kepala Desa setempat.

"Janganlah marah keorang lain, orang tua kami yang dikorbankan. Ingat, hidup ini seperti roda pedati, kadang diatasi kadang dibawah," tutur MS.

MS juga mengatakan, dari beberapa siswi yang melaporkan orang tua kami yang katanya melakukan pelecehan seksual terhadap mereka dikomplek sekolah itu perlu dicermati. Apa sekolah itu tidak ada guru dan anak didik lain atau hanya korban saja yang sekolah di MIN itu, sehingga kasus ini baru dimunculkan?

"Kami keluarga terlapor ikhlas dan sabar menghadapi kasus yang menimpa orang tua kami. Yang perlu kami tanyakan disini, tolong beritahu bagaimana tata cara mengubah karakter anak seperti yang diatas? Apakah tindakan orang tua kami salah atau kita biarkan saja anak-anak tumbuh dengan sendirinya tanpa ada teguran dari seorang guru? Maaf soalnya kami keluarga pendidik," demikian kata Keluarga terlapor MS.[ADI S] 
Komentar

Tampilkan

Terkini