IST |
JAKARTA - Komunitas Masyarakat Adat Papua Anti Korupsi (Kampak) menyayangkan sikap salah satu kader Partai Demokrat yang dinilai telah melecehkan LSM di Biak melalui akun facebook Pacenapi dengan menulis status "Yang Bupati di Biak ini LSM K? Macam Terlalu Cerdas Tapi Bodong Juga".
Hal tersebut disampaikan Sekjen Kampak Papua, Johan Rumkorem kepada LintasAtjeh.com melalui pesan Whatsapp, Minggu (29/04/2018).
"Setelah kami telusuri akun facebook Pacenapi tersebut ternyata milik salah seorang kader dari Partai Demokrat bernama Aten Waine. Kata-kata yang dituliskannya itu terkesan telah melecehkan dan menyinggung LSM di Biak," tegasnya.
Menurut Johan, semestinya Aten Waine yang merupakan seorang politisi harus santun dan beretika dalam menyikapi panasnya suhu politik di Biak. LSM memberikan kritik itu hal wajar, karena semua itu untuk kebaikan.
"Sebenarnya kami anggap itu hal biasa saja, karena tidak ada untungnya. Aten Waine juga bukan orang yang berpengaruh di Biak Numfor, kami hanya mengingatkan saja kepada yang bersangkutan agar sebagai seorang politisi harus menggunakan kata-kata santu dan beretika," terangnya.
"Aten Waine semestinya tidak memprovokasi di medsos, sehingga memancing keributan teman-teman LSM lainnya. Dengan status dibuatnya itu seolah-olah yang calon bupati adalah anggota LSM," imbuh Johan.
Johan meminta Aten Waine harus dapat membuktikan bahwa yang mencalonkan diri menjadi Bupati Biak itu adalah anggota LSM.
"Kami lihat ketiga calon Bupati Biak bukan berlatar belakang LSM. Oleh sebab itu, kami minta Aten Waine segerah tunjukan siapa saja dari ketiga kandidat berlatar belakang LSM, biar kata-katanya dipertanggungjawabkan," ungkapnya.
Johan menjelaskan bahwa Aten Waine pernah menantang LSM anti korupsi yang sedang membongkar kasus korupsi di Mamberamo dan Biak.
Selain itu, sambung Johan, kader Partai Demokrat ini diduga yang telah membantasi pergerakan LSM anti korupsi di kabupaten Biak Numfor untuk membongkar berbagai kasus APBD Biak.
"Untuk itu, kami akan menyurati Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhono selaku Ketua Umum Partai Demokrat agar menegur bawahannya," tandas Johan, aktivis anti korupsi itu.[Sm]