JAKARTA - Hari Kartini baru saja lewat. Namun, satu tulisan -yang belakangan disebut hoax- bernada merendahkan Kartini cukup ramai dibahas: 'Kartini pemuas seks Belanda'. Bagaimana faktanya?
Tulisan 'Kartini pemuas seks Belanda' awalnya ramai diperbincangkan di media sosial Facebook. Cuitan yang berbentuk screenshot komentar di sebuah kolom unggahan Facebook itu disebut-sebut milik kader PKS Aceh Timur. DPP PKS melalui Wasekjen Abdul Hakim membantahnya.
Soal tuduhan RA Kartini merupakan 'budak seks Belanda', sejarawan Asep Kambali meluruskannya. Menurutnya, tulisan itu tak bisa dipertanggungjawabkan 100 persen.
"Ya yang pasti itu fitnah. Kalau pernyataan itu sudah jelas-jelas salah dan itu tentu mencederai pahlawannya itu sendiri ya karena itu tidak sesuai dengan fakta sejarah," kata Asep saat dihubungi, Selasa (24/04/2018).
Asep lalu menceritakan panjang lebar latar belakang keluarga RA Kartini dan kedekatanya dengan Belanda. Hubungan keluarga Kartini dengan Belanda memang disebut Asep dekat karena faktor sang ayah yang kala itu menjabat Bupati Jepara.
"Bupati-bupati itu memang pro-Belanda. Mereka bekerja digaji Belanda tetapi posisi Kartini bukan seperti yang dikatakan cuitan-cuitan itu, itu fitnah," katanya.
RA Kartini diceritakan Asep sangatlah menjaga adat semasa hidupnya. Asep menegaskan, tabiat Kartini semasa hidup, sangat-sangat bertolak belakang dengan tuduhan di media sosial itu.
"Kartini sesungguhnya pemegang adat dan tradisi yang sangat kuat di lingkungan zamannya. Kartini memutuskan ingin kuliah di Belanda itu dilarang orang tuanya, dia nurut. Bahkan Kartini ingin sekolah di sekolah keguruan di Batavia di Jakarta juga dia dilarang karena dia akan dinikahkan dengan Bupati Rembang, istri keempat, dan dia nurut, dia manut," urai Asep.
Kartini, menurut Asep, memang dekat dengan Belanda. Kartini, yang posisinya anak dari seorang bupati, di mana saat itu para pimpinan kabupaten itu bekerja untuk Belanda, pasti punya teman orang Belanda.
Asep menyebut ayah Kartini pasti berteman dekat dengan Belanda. Hubungan pertemanan ayahnya itu disebut-sebut Asep membuat Kartini juga berteman dekat dengan orang-orang Belanda, bahkan, kata Asep, Kartini sampai berkirim surat bahasa Belanda ke Belanda, saat itu. Hubungan dengan Belanda itu ditegaskan Asep tak bisa membuat Kartini dicap sebagai 'pemuas seks Belanda'.
"Nggak, tidak ada itu. Itu fitnah itu karena Kartini terpelajar dia," pungkasnya.[Detik News]