Satgas TMMD bersama masyarakat Pante Rambong dan Alue Ie Mirah mengerjakan pembpembang jembatan kanal C |
LANGSA - Paradigma negatif masyarakat pedalaman
Kabupaten Aceh Timur terhadap TNI berubah disaat Kodim 0104/Atim melaksanakan
berbagai program untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui kegiatan TNI
Manunggal Masuk Desa (TMMD) Reguler ke-101.
Dalam kegiatan TMMD ke-101, Kodim 0104/Atim bekerjasama
dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Aceh Timur melaksanakan program
sasaran fisik dan non fisik. Sehingga masyarakat Aceh khususnya yang berada di
Kecamatan Pantee Bidari dapat merasakan manfaat program-program tersebut.
Hal itu disampaikan Ramuli Yasin, Geuchik Pante Rambong
kepada LintasAtjeh.com, Kamis (12/04/2018), usai membantu Satgas TMMD membangun
jembatan kanal C di desa tersebut.
"Darurat Militer yang pernah dirasakan masyarakat
Aceh pada masa konflik dahulu menimbulkan pandangan negatif bagi sebahagian
Rakyat Aceh terhadap TNI. Namun kegiatan TMMD dalam membangun sarana dan
prasarana serta infrastruktur di Kecamatan Pantee Bidari ini mampu mengubah
paradigma masyarakat tersebut," ungkapnya.
Menurut Ramuli, rasa benci dan takut masyarakat
pedalaman terhadap prajurit TNI itu timbul dikarenakan dahulu Aceh merupakan
salah satu daerah yang dilanda konflik berkepanjangan. Sehingga bagi sebagian
orang beranggapan bahwa TNI adalah sosok mesin perang yang mengerikan, kejam
dan sadis.
"Tetapi anggapan itu terkikis dan hilang manakala
masyarakat berbaur dalam kegiatan TMMD ini. Kepedulian TNI terhadap rakyat
sangat dirasakan manfaatnya bagi penduduk yang tinggal di pedalaman seperti
kami," akunya.
"Kedekatan dan kepedulian Satgas TMMD ini
menjadikan TNI adalah sosok yang kami butuhkan dan selalu dirindukan
kehadirannya," imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan Idris (25), salah seorang
warga Desa Pante Rambong yang menerima bantuan perehapan rumah tidak layak
huni. Bahkan, bapak satu anak ini sangat bersyukur dapat mengenal lebih dekat
siapa sesungguhnya TNI.
Menurut pengakuan Idris, walaupun pada masa konflik
dirinya masih anak-anak, namun rasa takut dan benci terhadap TNI sudah timbul.
Karena di matanya, prajurit TNI itu merupakan sosok yang kejam.
“Ternyata pandangan saya selama ini terhadap TNI
merupakan suatu kesalahan besar," ungkap Idris.
"Kegiatan TMMD yang dilaksanakan di daerah ini
membuka pandangan kami terhadap siapa sesungguhnya TNI," jelasnya.
Satgas TMMD membantu anak-anak sekolah menyeberangi jembatan darurat |
Sebelumnya, Idris yang berprofesi sebagai pekebun,
bersama istri dan seorang anak balitanya mendiami rumah berukuran 2 x 3 meter.
Namun sejak dilaksanakan TMMD ke-101 keluarga itu kini telah memiliki tempat
tinggal yang layak.
"Selain menerima bantuan perehapan rumah, saya
juga merasakan kepedulian pak Dandim yang begitu besar dan tak sanggup untuk
membalasnya," ujar Idris.
"Pada saat pak Dandim berkunjung ke rumah saya
yang baru selesai dibangun, anak kami sedang sakit. Kemudian beliau (Dandim
0104/Atim_red) menganjurkan saya untuk membawa berobat dan memberi kami
uang," imbuhnya dengan rasa haru.
Oleh karena itu, sambung Idris, dirinya sangat
bersyukur dan berterima kasih atas segala yang diberikan TNI dalam membantu
meningkatkan kesejahteraan hidup keluarganya .
"Kami sangat bersyukur dan sangat berterima kasih
kepada TNI atas segala yang diberikan," pungkasnya.
Sementara itu, Dandim 0104/Aceh Timur, Letkol Inf
Muhammad Iqbal Lubis menjelaskan tujuan TMMD adalah untuk membantu pemerintah
di daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui
pembangunan bersifat fisik maupun non fisik dan memantapkan kemanunggalan
TNI-Rakyat dalam rangka mewujudkan ruang, alat, dan kondisi juang yang tangguh
guna menciptakan suasana yang kondusif bagi terwujudnya stabilitas Kamdagri.
Adapun kegiatan fisik TMMD ke-101 yang dilaksanakan,
terang Dandim, yaitu meliputi pembukaan dan pengerasan jalan sepanjang 350 m x
4 m dari Desa Pante Rambong ke Desa Alue
Ie Mirah. Kemudian pembuatan jembatan kanal C berukuran 4 m x 12 me, pembuatan
4 unit MCK, pembuatan 1 unit lapangan volly, pembangunan 6 unit rumah layak
huni type 36.
“Selain itu, Satgas TMMD juga melakukan kegiatan non
fisik antara lain sosialisasi hukum dan HIV AIDS, bela negara, wawasan
kebanggaan (Wasbang), Wanra, olahraga, lingkungan hidup, seni budaya,
pendidikan, Keluarga Berencana (KB) Kesehatan, Peternakan, pertanian,
Perikanan, Kehutanan dan Perkebunan, penanggulangan bencana alam serta
pengobatan massal,” terang Dandim Aceh Timur.
“Untuk jumlah personel yang terlibat dalam TMMD
sebanyak 150 orang, terdiri dari Satgas Kodim 0104/Aceh Timur, Polri, Pemda
Aceh Timur, Prajurit Raider Khusus 111/KB dan Unsur Zeni TNI AD, TNI AL, TNI
AU,” terang Dandim.
Sedangkan kegiatan tambahan lainnya, kata Letkol Inf
Muhammad Iqbal Lubis, antara lain penyerahan bantuan sembako kepada pemilik
rumah tempat anggota Satgas TMMD tinggal/menginap dan penyerahan 1.000 buku
kepada pelajar SDN Pante Rambong serta bantuan dan alat tulis.
Berikut foto sasaran fisik dan non fisik TMMD ke-101:
Kondisi jembatan sebelum dibangun |
Jembatan yeng sedang dibangun |
Kondisi jalan penghubung antara Desa Pante Rambong dengan Alue Ie Mirah |
Kondisi jalan setelah dibuka |
Rumah ukuran 2X3 meter milik Idris sebelum dibedah |
Dansatgas TMMD Letkol Inf Muhammad Iqbal Lubis saat mengunjungi rumah Idris yang sudah dibangun |
Sasaran non fisik TMMD memberikan pengobatan gratis kepada masyarakat Pante Rambong dan Alue Ie Mirah |
Satgas TMMD memberikan sosialisasi olahraga, seni dan budaya kepada masyarakat |
Dansatgas TMMD Letkol Inf Muhammad Iqbal Lubis menyerahkan bantuan berupa peralatan sekolah di SD Negeri Pante Rambong |
Satgas TMMD berikan penyuluhan penanggulangan bencana |
"Kehadiran Satgas TMMD ke-101 di Aceh Timur bukan
hanya menyelesaikan sasaran fisik. Kegiatan ini juga mampu mengubah cara
pandang dan paradigma masyarakat Aceh Timur, bahkan dapat menyembuhkan luka
lama dan trauma akibat konflik yang panjang," demikian kata Dandim Aceh
Timur, Letkol Inf Muhammad Iqbal Lubis mengakhiri penjelasannya.[SM]