-->




Sukarni Panen Ikan Nila,  Hasilnya Jutaan Rupiah!

14 Juni, 2018, 21.21 WIB Last Updated 2018-06-14T14:21:05Z
ACEH SELATAN - Sukarni (50), warga Desa Indra Damai, Kecamatan Kluet Selatan, penghasilannya meningkat setelah membudidayakan ikan nila air payau yang awalnya merupakan program dari Pemerintah Aceh Selatan 2013 hingga 2018.

"Selama kolam ini dibangun, insha Allah penghasilan ekonomi saya bertambah," kata Sukarni saat ditemui oleh awak media, Rabu (13/06/2018), di Indra Damai.

Kolam ikan nila tersebut dibangun oleh pemerintah pada tahun 2015, sekarang Sukarni dan 14 orang lain sudah menikmati hasil dalam 1 kolam dengan masa panen 3-4 bulan sebanyak 500 kg.

"Kami menjual ikan nila dengan harga 25.000 hingga 30.000 per kilo dengan pendapatan per bulan rata-rata sebanyak Rp 12.500.000. Itu hanya 1 kolam saja," ucapnya.

Selain ekonomi meningkat, Sukarni juga dapat melaksanakan umroh sekeluarga dari hasil kolam ikan nila tersebut.

Dijelaskannya, awal perencanaan program membudidayakan ikan nila itu dibawah kepemimpinan H.T. Sama Indra serta Cut Yusminar, Kadis Kelautan dan Perikanan Aceh Selatan dengan membentuk kelompok sebanyak 15 orang. Selain itu dirinya sekarang juga sudah ada kolam pribadi yang sedang dikelola.

"Dengan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada H.T Sama Indra telah membangun program kolam ikan ini yang sekarang sudah saya nikmati hasilnya," jelasnya.

Kemudian, ia berharap dalam pemilihan Bupati-Wakil Bupati Aceh Selatan Pasangan Putih H.T. Sama Indra dapat memimpin lagi Aceh Selatan dengan melanjutkan program sedemikian baik untuk masyarakat.

"Kami berharap Pasangan Putih menang agar dapat mempimpin lagi Aceh Selatan periode 2018-2013," harapnya.

Jika H.T. Sama Indra dapat memimpin lagi Aceh Selatan katanya, ia berharap program membudidayakan ikan nila perlunya ditingkatkan dari segi pemasaran, karena selama ini ikan tidak dibeli sekaligus.

"Perlu hal-hal lain yang harus ditingkatkan kedepan seperti pemasaran, karena selama ini pemasaran cuma dari agen yang menggunakan kereta dua (peumuge)," tandas Sukarni.[FA]
Komentar

Tampilkan

Terkini