-->








BEM SI Desak Pemerintah Pusat Tanggulangi Kebakaran Hutan Kalbar

27 Agustus, 2018, 17.05 WIB Last Updated 2018-08-27T10:05:50Z
JAKARTA - Kebakaran hutan kembali terjadi, tidak lama dari kebakaran hutan di Riau kini kebakaran hutan terjadi di Kalimantan Barat. Sungguh sangat mengkhawatirkan asap yang ditimbulkan dari kebakaran hampir mendekati ambang batas maksimum dari pencemaran udara sehingga akan berdampak buruk bagi kesehatan warga di daerah Pontianak dan sekitarnya.

Menurut Yasir, selaku Kordinator Isu Lingkungan BEM SI, pemerintah dinilai lambat dalam proses penanganan kebakaran tersebut. Hal ini dibuktikan dengan penanggulangannya yang belum maksimal disebabkan berbagai faktor dengan luasnya lahan yang terbakar dan kurangnya sarana dan prasarana.

"Saya harapkan kebakaran tersebut dapat ditanggulangi dengan cepat oleh pemerintah," ujar Yasir, Senin (27/08/2018).

Dugaan sementara, kebakaran hutan terjadi dikarenakan musim kemarau yang panjang sehingga BMKG menyebutkan beberapa titik panas di daerah-daerah Indonesia. Namun, tidak menutup kemungkinan kebakaran tersebut disebabkan oleh ulah tangan manusia baik disengaja maupun tidak.

"Pemerintah harus membuat tim investigasi dalam proses penyelidikan dan penyidikan terhadap penyebab kebakaran tersebut," ujar Yasir.

Ketidakstabilan cuaca dan iklim, diakibatkan global warming sehingga bumi belakangan ini terasa panas namun hutan yang menjadi paru-paru dunia dieksploitasi tanpa batas demi meraup keuntungan bagi segelintir orang maupun korporasi.

Dampak yang terjadi akibat global warming dampak dirasakan salah satunya kebakaran hutan. Pemerintah harus meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan karena pencegahan lebih baik dari pada penanggulangan. Diharapkan pemerintah serius dalam meperbaiki alam yang telah rusak khususnya hutan.

"Kebakaran hutan ini merupakan permasalahan yang serius dan menjadi pembeljaran yang berharga  bagi pemerintah, agar masalah ini tidak terjadi lagi. Dampak yang ditimbulkan dari pembakaran maupun kebakaran hutan dan lahan sangat membahayakan, dari segi ekonomi kebakaran hutan yang terjadi di Pontianak menyebabkan terhambatnya distribusi sembako," tegasnya.

Oleh karena itu, Koordinator Isu Lingkungan BEM SI menyatakan sikap sebagai berikut:

1. Desak pemerintah pusat segera menindaklanjuti dan menanggulangi kebakaran hutan, khususnya di Kalimantan Barat.

2. Bentuk tim investigasi pencari fakta untuk mengungkap penyebab kebakaran hutan tersebut apakah ulah manusia atau murni karena panas alam.

3. Meminta komitmen pemerintah dalam upaya pencegahan agar masalah tersebut tidak terjadi lagi.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini