MEDAN - Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Sumatera Utara me-launching program Gerakan Relawan Mengajar (GRM) untuk menumbuhkan kretifitas relawan maka perlu adanya wadah atau program yang langsung bersentuhan dengan masyarakat.
Hal ini disampaikan Ketua MRI Wilayah Sumatera Utara disela-sela kegiatan launching Gerakan Relawan Mengajar Medan, Senin (13/08/2018), di Medan.
Dalam sambutannya, Ketua MRI Sumut Ali Sahniur mengatakan relawan adalah generasi harapan bangsa yang mampu menawarkan solusi terhadap berbagai permasalahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.
"Sepatutnya seorang relawan mampu menjadi teladan dan mampu menjawab tantangan masa depan. Sebagai mana tujuan dari MRI itu sendiri, mencapai kemandirian masyarakat, bangsa dan negara yang terhormat, bermartabat, adil dan sejahtera," ujarnya.
Selain itu, kata dia, MRI menjadikan gerakan kerelawanan sebagai modal dasar pembangunan, mencegah terjadinya kehancuran masyarakat akibat berbagai persoalan kemanusiaan yang melanda bangsa dan negara.
"Kemudian juga memberikan kontribusi positif pada perubahan lingkungan masyarakat luas baik nasional, regional maupun global. Relawan harus menjalankan fungsinya sebagai seorang sosok inspirasi yang sejati kepada siapa saja dan dimana saja," terang Ali Sahniur.
Masih kata dia, Gerakan Relawan Mengajar (GRM) adalah gerakan dan usaha untuk mengajak semua relawan khusus bagi anggota Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) terutama bagi relawan yang memiliki latar belakang pendidikan atau yang bergabung dalam cluster pendidikan untuk ambil bagian menyelesaikan masalah pendidikan di sekitar lingkungan dan masyarakat sekitar.
"Hal itu sesuai dengan visi MRI itu sendiri yakni menjadi pelopor kerelawanan yang profesional sebagai alternatif solusi berbagai permasalahan kemanusiaan," tegasnya.
Dijelaskannya, Gerakan Relawan Mengajar ini akan dibuat di seluruh Sumatera Utara khususnya yang sudah ada perwakilan relawan di daerah tersebut. Dan tahap awal ini kita (MRI) Sumut masih fokus pada anak-anak sekolah dasar untuk di didik di rumah para relawan.
"Tentu pelajaran yang kita buat secara menarik dan inovatif yang tidak ia pelajari di sekolahnya masing-masing," tandas Ali Sahniur.[Red]
