"Kami minta anggota dewan terhormat untuk memaksa pemerintah daerah agar melakukan banding atas putusan PTUN Banda Aceh yang memenangkan mantan Keuchik Gampong Gelanggang Gajah Iskandar yang beberapa waktu lalu dicopot oleh bupati," sebut Isa kepada LintasAtjeh.com, usai menggelar acara tersebut.
Menurutnya, dengan menangnya mantan Keuchik di PTUN Banda Aceh membuat perjuangan warga selama ini sia-sia. Karena penyelesaian terhadap dugaan penyalahgunaan anggaran desa yang dilakukan mantan keuchik tidak kunjung selesai. Bahkan, terkesan pemerintah daerah kurang serius dalam menindaklanjuti masaalah Gampong Gelanggang Gajah.
"Kalau dibilang kecewa terhadap Pemerintah ia, masak sudah setahun kasus yang melanda gampong kami tidak selesai," ujar Isa menambahkannya.
Disisi lain, lanjutnya, audiensi yang kami lakukan ke DPRK itu bukan mencari masaalah baru tetapi ingin masalah yang kami tuntut selama ini belum ada titik terangnya, malah kini pemerintah daerah dibuat malu oleh seorang keuchik yang telah dicopot bupati.
Lebih lanjut Isa mengatakan, selain meminta pemerintah daerah untuk melakukan banding. Pihaknya juga minta penegak hukum untuk terus melanjutkan pemeriksaan terhadap pihak-pihak terkait yang terlibat dalam dugaan penyalahgunaan anggaran dana Gampong Gelanggang Gajah tahun 2017 itu.
"Kita menghargai proses hukum yang sedang berjalan. Jika ditemukan kerugian negara silakan ditindak tegas jangan dibiarkan kasus ini terus berlanjut tanpa ada akhir ceritanya" demikian ungkap Isa.
Pantauan LintasAtjeh.com dilokasi, unjuk rasa berlangsung tertib dan aman dengan pengawalan ketat pihak Kepolisian, TNI dan petugas Satpol PP setempat, pengunjuk rasa membubarkan diri setelah berhasil bertemu dengan pimpinan dan anggota DPRK setempat.[Adi]
