-->








20 WNI Ditahan Polis Malaysia, Advokat Jamal Lakukan Upaya Hukum Untuk Bebaskan

01 November, 2018, 21.29 WIB Last Updated 2018-11-01T14:29:10Z
MALAYSIA - Sebanyak 20 warga negara Indonesia termasuk empat wanita ditahan atas tuduhan pelbagai kesalahan termasuk dipercayai terlibat dengan sebuah latihan bela diri yang dianggap haram bagi kerajaan Malaysia serta melakukan pemujaan yang tidak dibenarkan.

Jamal, SH, selaku Advokat IKS PI Kera Sakti menjelaskan bahwa tuduhan itu tidak benar. Kesemuanya adalah anggota IKS PI Kera Sakti dan sedang latihan olahraga Pencak Silat Kera Sakti sekaligus acara kenaikan tingķat.

"Berita-berita tersebut tidak benar. Kami selaku Advokat IKS PI Kera Sakti sedang melakukan upaya hukum untuk melakukan pembelaan kepada mereka. Kami juga sudah menindaklanjuti surat dari Polis Malaysia," demikian disampaikan Jamal, SH, kepada LintasAtjeh.com melalui pesan whatsapp mesenger, Kamis (01/11/2018).

Lanjut Jamal, kami juga menegaskan beberapa hal, yakni:

1. IKS PI Kera Sakti adalah organisasi resmi di Indonesia yang terdaftar di Kemenkumham RI.

2. IKS PI Kera Sakti adalah organisasi seni beladiri di bawah naungan IPSI,  wadah olahraga pencak silat di Indonesia.

3. IKS PI Kera Sakti adalah bukan organisasi terlarang di Indonesia.

4. IKS PI Kera Sakti adalah dalam kenaikan tingkat sabuk biasa mengadakan makan-makan bersama dan kalau ada lilin dan dupa yang dibakar hanya semata-mata untuk mengusir lalat biar tidak mendekat ke makanan.

"Acara ritual makan-makan adalah rasa syukur manusia kepada Sang Pencipta dan budaya dari IKS PI  Kera Sakti yang dilakukan merupakan budaya leluhur Indonesia," terang Jamal dalam surat klarifikasinya.

Sebelumnya, kasus ini mencuat setelah kesemua mereka ditahan dalam Op Nyah 1 Selangor di Tanjung Sepat, Bagan Lalang, kemarin.

Dikutip dari beberapa media online Malaysia bahwa Komander Pasukan Gerakan Am (PGA) Briged Tengah, Se­nior Asisten Komisioner Abdul Ghani Mohamad Ji menjelaskan dalam serbuan pada pukul 5 petang itu, 18 anggota PGA menyergap di sebelah sebuah kandang babi dan mendapati tempat itu dijadikan pusat latihan Silat IKS PI Kera Sakti.

"Semasa pemeriksaan dilakukan didapati sekumpulan warga Indonesia sedang melakukan aktiviti dalam keadaan mencurigakan," sebut Abdul Ghani memberitahu.

Dikatakannya, ketika penyergapan dilakukan suspek (anggota IKS PI Kera Sakti) melakukan pemujaan dengan beberapa persembahan seperti pulut kuning, buah-buahan dan ayam panggang malah berzikir beramai-ramai dengan menggunakan ayat-ayat atau berdzikir.

"Selain itu, tempat tersebut juga dijadikan transit keluar masuk pendatang asing tanpa izin (PATI), selain dijadikan lokasi aktiviti pertubuhan silat berkenaan sejak beberapa bulan lalu," terangnya.
"Diduga mereka melanggar Kes disiasat dibawah Akta Imigresen 1959/63 dan Akta Pertubuhan 1966. Beberapa media tersebut belum mengklarifikasi kepada IKS PI Kera Sakti yang ada di Indonesia atas latihan tersebut," tandas Abdul Gani.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini