-->








IMM Desak Pemerintah Abdya Cabut Izin Pangkalan Gas Elpiji 3 Kg

03 November, 2018, 16.45 WIB Last Updated 2018-11-03T09:45:09Z
ABDYA - Ketua umum Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Asnawi, meminta pemerintah daerah setempat untuk mencabut izin usaha pangkalan gas elpiji tiga kilogram yang terindikasi bermasalah. 

Selain itu, Asnawi juga mendesak pemerintah Abdya untuk mengintruksikan kepada pihak Satpol PP untuk meningkatkan patroli terkait peredaran gas elpiji yang diperuntukkan untuk orang miskin di Kabupaten itu.

"Miris disaat pelaku penyelundupan gas elpiji 3 kg itu dilakukan oleh oknum penegak hukum, tentu perbuatan itu sangat kita kesalkan. Maka kami minta kepada pemerintah untuk menutup usaha pelaku, serta mengintruksikan kepada Satpol PP agar terus meningkatkan patroli terkait peredaran gas elpiji di Abdya," ungkap Asnawi, Sabtu (03/11/2018).

Selain itu, kata Asnawi, IMM Abdya meminta pemerintah daerah setempat untuk melakukan konsultasi dengan jajaran penegak hukum agar sindikat penjualan gas untuk orang miskin di Abdya tersalur sesuai dengan harapan serta penjualannya juga sesuai dengan Harga Enceran Tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan.

"Kasus penangkapan yang dilakukan oleh Satpol PP ini kita harapkan ditindak dengan serius. Dan kita juga meminta pemerintah daerah untuk melakukan konsultasi dengan penegak hukum agar persoalan gas elpiji 3 kg ini benar-benar tepat sasaran dan tidak ada permainan dalam pendistribusiannya," kata Asnawi.

Asnawi berpendapat, jika penyaluran dan penjualan gas elpiji bersubsidi tersebut tanpa ada pengawalan ketat dari pemerintah daerah dan jajaran penegak hukum, dirinya khawatir persoalan gas tersebut akan mudah dipermainkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Harapan kita selaku mahasiwa, agar pemerintah dan segenap jajaran penegak hukum serta stakeholder lainnya untuk sama-sama bekerja terkait persoalan elpiji ini. Sebab jika tidak dikontrol dengan baik, maka akan mudah bagi oknum atau kelompok-kelompok tertentu yang akan mempermainkan harga, penyaluran bahkan penyelundupan gas ke daerah-daerah lain demi mencari keuntungan pribadi," pungkas aktivis mahasiswa itu.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini