ACEH SELATAN - Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial Aceh dan Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), mengunjungi langsung kediaman almarhum Muhammad Nasir bin H Huzaifah, korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 yang beralamat, di Gampong Jambo Apha, Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan, Selasa (06/11/2018).
Tiba di rumah duka, rombongan yang dipimpin oleh Dinas Sosial Aceh Drs. Alhudri, MM, melalui Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Yusri, S.Sos, disambut langsung oleh orang tua almarhum H. Huzaifah bersama keluarga, Kepala Dinas Sosial Aceh Musni Yakop, dan Kalak BPBD Aceh Selatan Cut Syazalisma.
Yusri dalam sambutannya mengatakan, Pemerintah Aceh mengucapkan turut belasungkawa atas musibah yang menimpa almarhum dan berharap agar keluarga yang ditinggalkan tabah melepaskan kepergian almarhum.
“Kami atas perintah Pak Plt Gubernur Aceh Ir. Nova Iriansyah, MT, hadir disini untuk menziarahi dan turut belasungkawa yang mendalam,” kata Yusri.
Selain itu, ia mengungkapkan sejak beredar informasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah langsung memerintahkan Kepala Dinas Sosial Aceh dan BPBA untuk memastikan apakah ada warga Aceh yang turut menjadi korban. Lantaran belum mendapat informasi valid dari musibah tersebut, pihaknya belum bisa memberikan jawaban atas pertanyaan Plt Gubernur Aceh tersebut.
Namun, setelah mengetahui, ternyata ada warga Aceh yang turut jadi korban. Baru kemudian disampaikan ke Plt Gubernur Aceh
“Begitulah sangat pergantiannya Plt Gubernur Aceh atas musibah ini. Kamudian kami langsung diutus kemari,” jelas Yusri.
Dalam kesempatan itu, Yusri juga mengatakan, Pemerintah Aceh turut membawa sedikit santunan untuk kelurga almarhum Muhammad Nasir.
"Jika dilihat jumlahnya memang tidak seberapa. Tapi inilah bentuk perhatian kami dari Pemerintah Aceh," imbuh Yusri.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Aceh Selatan Cut Syazalisma yang masih kerabat korban mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan bantuan dari Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial Aceh dan BPBA Provinsi Aceh.
“Terima kasih telah mengunjungi kami, ini adalah musibah kita bersama yang juga musibah nasional bahkan menjadi perhatian internasional," ucap Cut Syazalisma yang tak lain adalah sepupu korban.
Kepergian almarhum meninggalkan seorang isteri, Dian Daniti dan seorang anak, Mishary Qaddafi Al Rasyid yang masih berusia 1,5 tahun.
Saat menjadi menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, almarhum bekerja di PT Sona Medika, perusahaan yang bergerak di bidang alat-alat kesehatan.
“Dia juga manajer promosi. Kehadiran almarhum di perusahaan tersebut sangat mendongkrat penjualan alat-alat kesehatan di perusahaan tersebut. Dan pengakuan pihak perusahaan mereka sangat kehilangan,” ujar Cut Syazalisma.[FA]