-->








31 Jenazah Pekerja Trans Papua yang Dibantai KKB Dievakuasi ke Wamena

04 Desember, 2018, 10.30 WIB Last Updated 2018-12-04T03:30:13Z
Foto VIVA/Jihad Akbar
NDUGA - Kelompok bersenjata Papua diketahui melakukan pembantaian puluhan pekerja jalan dan jembatan Trans Papua di Distrik Yall Kabupaten Nduga, Minggu 2 Desember. Aparat gabungan TNI dan Polri kini sedang menuju lokasi untuk mengevakuasi para korban.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, rencananya jenazah para korban akan disemayamkan di Wamena, Jayawijaya, sebelum diterbangkan ke kampungnya masing-masing.

Kepala Satuan Kerja Pembangunan Jalan Wamena, Togap Manik mengatakan, pihaknya sedang mencari gedung tempat disemayamkannya para korban.

"Kami lagi siapkan gedung," ujar Manik, Selasa 4 Desember di Jayapura.

Ia juga mengatakan, ada Aparat Sipil Negara yakni pegawai PU yang hingga saat ini nasibnya belum diketahui.

"Ada pegawai Outsourcing 1 orang atas nama Efrandy Hutagaol," ucapnya.

Sementara itu Kepala Balai Pembangunan Jalan dan Jembatan Wilayah XVIII Papua, Osman Marbun mengatakan, pihaknya sangat terpukul dengan kejadian itu.

"Kami merasa duka cita yang mendalam atas musibah yang diterima oleh staf dan pekerja kami yang di lapangan, tugas para korban pembunuhan, adalah tugas yang sangat mulia. Hanya kepentingan orang banyak terutama masyarakat Papua yang berada dipedalaman," ujarnya.

"Saya mau terbang ke Wamena, karena jenazah akan diaemayamkan disana," ucapnya.

Sementara itu, Wakapolres Jayawijaya, Kompol Andreas Tampubolon mengatakan, 31 jenazah korban penembakan akan dievakuasi ke Wamena lewat jalan darat.

"Korban akan dijemput di lokasi Danau Habema dengan cara estafet pakai mobil ambulan,"  tambahnya.

Ia melanjutkan, sudah  berkoordinasi dengan pihak pembangunan Jalan Nasional Dinas PU Bina Marga serta keluarga korban, bahkan sudah ada 12 keluarga korban yang mengkonfirmasi terkait kejadian itu.

"Kami sudah sampaikan kemungkinan kemungkinannya," kata dia.

Adapun personil yang disiapkan untuk melakukan evakuasi sebanyak 100 orang. Sehingga, diharapkan proses itu bisa berjalan dengan lancar tanpa terkendala. 

"Memang akan ada penambahan pasukan, karena kita belum tahu eskalasi seperti apa. Namun untuk pesawat dan personil sudah siap untuk diberangkatkan," ungkapnya.[Viva.co.id]
Komentar

Tampilkan

Terkini