-->




Arti Milad GAM 4 Desember 1976 - 2018

03 Desember, 2018, 16.01 WIB Last Updated 2018-12-03T09:01:32Z
FASE pertama tanggal 4 Desember 1976, Dr. Muhammad Hasan Di Tiro memproklamirkan Gerakan Aceh Merdeka (GAM)di Gunung Halimon Kabupaten Aceh Pidie Provinsi Aceh. Inilah permulaan pesan perlawanan Gerakan Aceh Merdeka terhadap Pemerintahan Indonesia. Di bagian lain setelah Aceh Merdeka diproklamirkan, menyulut konflik antara Gerakan Aceh Merdeka dengan Pemerintah Pusat mulai berkobar.

Fase kedua setelah perdamaian yang dikenal dengan MoU Helsinki. Peringatan Milad Gerakan Aceh Merdeka dilakukan dengan cara doa bersama, termasuk Peringatan Milad Gerakan Aceh Merdeka yang ke-42, dilakukan dengan cara doa bersama di komplek makam sang Proklamator Gerakan Aceh Merdeka di Meureu Aceh Besar. Pelaksanaan doa di kuburan almarhum Wali Nanggroe Teungku Hasan Tiro merupakan rangkaian acara dalam rangka menyambut milad Gerakan Aceh Merdeka ke-42. 

Seluruh mantan kombatan GAM di setiap wilayah di Aceh hingga Deli Sumatera mentaati dan menjunjung tinggi proses damai yang telah ditandatangani pada 15 Agustus 2015 silam dengan tidak lagi mengibarkan bendera Bulan Bintang tapi hanya doa bersama mengenang para syuhada Aceh, rekan-rekan yang telah mendahului kita semua.

Tapi sungguh memilukan bahwa Pemerintah Republik Indonesia sampai saat ini terkesan masih tidak 'ikhlas' dengan hasil damai tersebut, sebagai bukti bahwa pemerintah pusat tidak mematuhi dan menjunjung hasil kesepakatan perdamaian bahwa hingga saat ini belum disetujuinya draf qanun bendera, lambang dan hymne sebagaimana amanah MoU Helsinki. Dan banyak lagi yang belum ada realisasi isi MoU Helsinki dimaksud.

Beda halnya dimasa konflik, peringatan Milad Gerakan Aceh Merdeka dilakukan dalam bentuk upacara pengibaran bendera Bulan Bintang dan parade pasukan Gerakan Aceh Merdeka. Peringatan Milad Gerakan Aceh Merdeka tersebut juga dilakukan oleh semua wilayah hingga sagoe dalam struktur Gerakan Aceh Merdeka. Waktu itu kondisi di perkampungan maupun perkotaan menjadi mencekam. Bahkan suasana aktivitas publik menjadi menjadi sepi.

Kenapa Harus 4 Desember? 

Dalam The Price of Freedom: The Unifinished of Diary Tgk Hasan Tiro mengutarakan "Saya sudah lama memutuskan bahwa Deklarasi Kemerdekaan Aceh Sumatera harus dilakukan pada tanggal 4 Desember dengan alasan simbolis dan historis. Itu adalah hari dimana Belanda menembak dan membunuh Kepala Negara Aceh Sumatera, Tengku Cik Mat di Tiro dalam pertempuran di Alue Bhot, tanggal 3 Desember 1911. Belanda karenanya mencatat bahwa 4 Desember 1911 adalah hari akhir Aceh sebagai entitas yang berdaulat, dan hari kemenangan Belanda atas Kerajaan Aceh Sumatera". 

Milad Gerakan Aceh Merdeka 4 Desember sangatlah esensial, makna yang tersirat dikemukakan oleh Tgk Hasan Tiro kepada generasi Aceh adalah kebangkitan Aceh yang merdeka. Maka Deklarasi Aceh Merdeka pada 4 Desember 1976 juga merupakan kebangkitan Aceh untuk memperoleh kemerdekaan. Sesuatu keniscayaan nantinya Aceh dapat mandiri secara politik, ekonomi dan sosial budaya. Dengan kata lain Aceh harus menjadi daerah yang bisa mengatur diri sendiri dan terbebas dari belenggu penjajahan.

Pasca damai, seyogyanya momemtum Milad Gerakan Aceh Merdeka dapat dijadikan spirit kebangkitan membangun Aceh lebih baik dan merata hingga ke pelosok negeri. Baik ekonomi sandang dan pangan hingga pembangunan sosial budaya.Walaupun badai konflik telah berlalu namun upaya untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan adalah upaya selanjutnya yang harus dilakukan oleh Pemerintahan Aceh. 

Hendaknya peringatan Milad Gerakan Aceh Merdeka pada 4 Desember bukan diartikan sebagai serimonial saja akan tetapi dapat dijadikan pesan dan semangat untuk kita semua melakukan refleksi kebangkitan Aceh pasca damai. Semoga Aceh bisa bangkit dan terwujudnya keadilan dan kesejahteraan yang merata, sehingga hasil damai benar-benar menjadi milik bangsa Aceh seutuhnya.

Biodata Penulis:

Baharun Bin Tgk. Pakeh, SE, alias Tgk. Al Fama

1. Salah satu Representative/perwakilan GAM (Juru Runding GAM Saat Join Security Committe JSC 2003) 

2. Representative GAM dalam negeri ke Finlandia dalam rangka penandatanganan MoU Helsinski 2005

3. Mantan Kabid BRA Pusat di Deputi-II

4. Mantan Ketua Penyedia Barang dan Kasa BRR NAS-Nias

5. S1 Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Banda Aceh

6. Eks Kombatan GAM Wilayah Lhok Tapaktuan

7. Pernah bekerja pada UNICEF sebagai Tim Assasment Pendataan Korban Konflik

8.Tinggal di Banda Aceh
Komentar

Tampilkan

Terkini