-->








DPRK Abdya Kurang Peka Terhadap Keluhan Rakyat

07 Januari, 2019, 13.39 WIB Last Updated 2019-01-07T06:39:02Z
ABDYA - Koordinator LSM Koalisi Masyarakat Pejuang Keadilan (Kompak) menilai Anggota DPRK Aceh Barat Daya kurang peka terhadap keluhan Rakyat. 

Hal tersebut bisa dilihat dari beberapa permasalahan atau keluhan yang sedang di alami oleh masyarakat dibeberapa Kecamatan di Aceh Barat Daya. 

Rilis yang diterima LibtasAtjeh.com, Senin (07/01/2018) dari Koordinator LSM Kompak Abdya Saharuddin menyebutkan, Anggota DPRK sepertinta kurang peduli dengan keluhan masyarakat Seperti yang terjadi di Kecamatan Babahrot dimana Puskesmas disana sudah hampir dua Minggu tidak ada dokter. 

Namun, sampai saat ini tidak ada respon sama sekali dari anggota DPRK Abdya. "Seharusnya anggota Dewan Bergerak cepat menyahuti kekosongan dokter di Puskesmas setempat, inikan sebuah hal yang sangat patal karena itu menyangkut dengan nyawa dan pelayanan kesehatan kepada warga," jelas Saharuddin. 

Sahar juga memaklumi kalau saat ini hampir semua anggota DPRK kembali ikut berkompetisi di Pemilu 2019. Sudah pasti semua disibukan dengan kegiatan kampanye, tapi bukan bearti kewajiban dewan tidak ada lagi tanggung jawab terhadap kabupaten ini. Bapak-bapak disana masih resmi menjadi perwakilan rakyat dan juga masih digaji dengan uang rakyat. 

"Sebetulnya menjelang berakhirnya masa jabatan. Setiap Anggota DPRK harus bisa menampakkan tugas dan tanggung jawab sebagai perwakilan atau utusan rakyat,"ujar Sahar. 

Selain masalah kesehatan, tambah Sahar lagi, masih banyak pekerjaan lain di Kecamatan Jeumpa yang dikerjakan asal siap tanpa melihat sisi kelayakan dan kekuatannya, barang kali ini juga menjadi catatan tersendiri buat kami mengawasi sejumlah proyek yang dikerjakan kontraktor nakal. 

"Sebetulnya Anggota DPRK tidak hanya duduk manis dikursi empuh saja, mestinya turun dan melakukan pengecekan lansung kondisi setiap bangunan yang baru siap dikerjakan dengan menggunakan APBK 2018," sebut Sahar. 

Sahar melanjutkan, bermacam masaalah banyak ditemukan dilapangan, tinggal menunggu waktu dipublikasikan saja ditambah lagi dengan permasalahan Pengadaan bibit ayam KUB yang menggunakan Dana Desa, yang masih penuh penuh dengan misteri, bayangkan saja sudah Januari 2019 belum semua Gampong mendapatkan ayam KUB. 

"Kami berharap dewan dan kita semua harus proaktif ketika berbicara kepentingan masyarakat jadi keluhan warga cambuk bagi kita untuk terus berbuat yang terbaik," demikian ungkap Koordinator LSM Kompak Abdya Saharuddin.[Adi S]
Komentar

Tampilkan

Terkini