-->








Jalan Jenderal Sudirman Solo Bermotif Salib, LUIS Kirim Surat Terbuka Untuk Walikota

16 Januari, 2019, 06.36 WIB Last Updated 2019-01-15T23:36:44Z
SOLO - Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), mengirimkan 'Surat Terbuka Untuk Walikota Surakarta' menanggapi polemik renovasi Jalan Jenderal Sudirman Solo.

Humas LUIS, Endro Sudarsono dalam siaran persnya yang diterima redaksi, Rabu (16/01/2019), mengungkapkan saat ini terjadi polemik ditengah masyarakat terkait adanya 'motif salib' dalam renovasi Jalan Sudirman Solo.

Dijelaskan Endro, terdapat tugu Pemandengan, tugu sejarah digunakan Raja Keraton Surakarta sebagai wahana untuk memfokuskan pikiran dan segala sesuatu sebelum mengambil keputusan. Tugu Pemandengan ke selatan lurus tepat Sitihinggil Keraton Surakarta.

"Tempat ini juga menjadi titik nol kilometer Kota Solo, tujuannya untuk meningkatkan pariwisata. Nama jalan tersebut adalah Jalan Jenderal Sudirman, tokoh Muhammadiyah, ahli perang gerilya dan pahlawan nasional," jelas Endro dalam surat terbuka LUIS.

Namun, lanjut Endro, munculnya mozaik mirip salib sudah berdampak kepada warga. Bahkan warga juga mengeluhkan perubahan aspal menjadi paving, jalan terasa nggronjal (tidak rata) dan kurang nyaman.

"Beberapa Komunitas Muslim di Solo Raya mulai mempertanyakan kemiripan mozaik salib di Tugu Pemandengan ini," ungkap Endro.

Untuk itu, lanjut Endro, LUIS berharap Jalan Jenderal Sudirman, nama seorang tokoh muslim, tokoh perang gerilya tidak dinodai dengan mozaik yang mirip salib.

Masih kata dia, renovasi dan kreasi yang mengarah pada peningkatan pariwisata tidaklah harus berpolemik dan menciptakan isu sara yang akan berdampak pada kondusivitas dan kenyamanan Kota Solo.

"Meminta kepada Walikota Solo untuk bisa menyerap aspirasi warga, khususnya keluhan kenyamanan bertransportasi dan tetap menjaga perasaan umat beragama lainnya," harapnya.

"Meminta Walikota Solo untuk mengevaluasi dan mengganti mozaik mirip salib dengan motif lainnya yang sebisa mungkin tidak menimbulkan keresahan warga," demikian tandas Humas LUIS, Endro Sudarsono.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini