-->








Pemuda Aceh Besar: 2019, Tahun Silaturahim Politik!

02 Januari, 2019, 15.53 WIB Last Updated 2019-01-02T08:53:35Z
IST
SUDAH menjadi trend dalam menghadapi pesta demokrasi kita dengan melakukan sosialisasi atau memperkenalkan diri kepada khalayak umum/masyarakat tentang partisipasi kita sebagai peserta pemilihan legislatif maupun pemilihan kepala pemerintahan.

2019, merupakan tahun politik bagi masyarakat kita Indonesia untuk menentukan wakilnya di parlemen dan penentuan presiden dan wakil presiden masa 5 (lima) tahun mendatang pada 17 April nanti.

Berbagai cara dilakukan para kontestan untuk mendapatkan dukungan mayoritas pemilih  pada saat hari pencoblosan nanti. Baik melalui poster dan spanduk di setiap sudut gampong dan persimpangan jalan, pertemuan-pertemuan dilakukan dengan kelompok masyarakat maupun dengan cara melakukan kunjungan dari rumah ke rumah (door to door). Ada pula yang memanfaatkan teknologi sebagai sarana sosialisasi baik di group media sosial maupun pemberitaan media cetak dan online.

Lain para kontestan, lain pula dengan masyarakat baik secara perorangan maupun kelompok yang sebagiannya juga ikut melihat sosok yang pantas dan layak menjadi wakilnya di parlemen dan sosok yang patut menjadi pemimpin negara. Sebagian lainnya juga memiliki visi agar "jagoannya" mendapatkan jabatan supaya dapat memperjuangkan aspirasi dan kepentingan mereka.

Artinya, pesta demokrasi harus betul-betul menjadi pesta rakyat dengan hasil yang nanti juga untuk kepentingan rakyat dalam persatuan walaupun berbeda pilihan dan warna. Tidaklah pesta ini kemudian menjadi bias karena perbedaan tadi sehingga dalam prosesnya dilakukan hal-hal yang dapat merusak norma dan persatuan seperti penyebaran hoax dan fitnah, ada unsur SARA di dalamnya serta usaha-usaha lain yang dapat merusak persatuan bangsa.

Positifnya adalah, bahwa pesta demokrasi selalu menjadi momentum penting dalam menjalin dan meningkatkan silaturahim sekaligus sarana menukar informasi dan melakukan evaluasi serta proses awal merencanakan sesuatu secara bersama untuk diperjuangkan pula bersama-sama.

Sejatinya politik itu suci, jika dilakukan sepenuh hati dan dengan niat perjuangan suci, tidak melukai rakyat yang akan memilih dengan nurani dan masyarakat masih menanti. Semoga! 

Penulis: Sirathallah (Pengurus Ikatan Pemuda Aceh Besar)
Komentar

Tampilkan

Terkini